Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan uji klinis fase II terapi plasma darah konvalesen pada pasien Covid-19 akan segera dikebut dan diprediksi selesai pada pertengahan 2021.
"Fase 1 baru selesai, fase II dan III segera mulai bersama-sama dengan masa kerja sampai dengan pertengahan 2021. Tim yang akan menentukan segera," kata Bambang saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/12).
Sementara ini, pada hasil uji klinis fase 1, terapi plasma darah dinilai aman untuk mengobati pasien Covid-19 bergejala sedang. Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman juga sudah berhasil membuat metode untuk mengukur antibodi yang terbentuk dari plasma darah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini, terapi plasma efektif untuk pasien ringan ke sedang. Donor yang mengandung antibodi tinggi adalah dari pasien sedang dan berat yang sembuh. Lembaga Eijkman sudah berhasil membuat metode pengukuran kadar antibodi plasma darah tersebut," katanya.
Bambang juga menjelaskan, kedepannya akan dilakukan uji klinis fase II dan III. Pada fase II terapi ini akan dinilai efikasi (keampuhan), dan melanjutkan penilaian terkait keamanan. Uji klinis fase 3 diharapkan dapat menghasilkan protokol penggunaan dan nilai efikasi yang pasti.
Di tahap uji klinis fase II, ada 23 rumah sakit di Indonesia yang diperkirakan akan terlibat dalam uji terapi plasma konvalesen.
"Fase 1 menilai safety dan toxicity,Fase 2 menilai efficacy dan melanjutkan penillaian safety. Fase 3 menilai efficacy, dengan menghasilkan protokol dan rekomendasi. Harus dengan pembanding, dan dipilih secara random," jelas Bambang.
Sebelumnya, uji klinis fase I terapi plasma darah konvalesen telah selesai dilaksanakan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Dari hasil uji fase awal ini, tidak ditemukan efek samping yang membahayakan dan diklaim aman.
Di sisi lain, ia mengklaim pemerintah terus mengembangkan produk imunomodulator atau suplemen yang spesifik untuk menjaga daya tahan tubuh dari Covid-19. Saat ini, dia membeberkan produk imunomodulator PT Kalbe Farma sudah menjalani uji klinis RS Wisma Atlet.
"Harapannya imunomodulator yang berbahan herbal dari Indonesia ini kita bisa mendapatkan paling tidak satu jenis imunomodulator yang secara resmi suplemen yang cocok untuk Covid-19," tutupnya.
(mln/eks)