Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkapkan penyebab angin kencang yang terjadi di Cilincing Jakarta Utara Jumat (26/2) dini hari.
Menurut Peneliti PSTA LAPAN Erma Yulihastin, mengatakan ada sejumlah hal yang mempengaruhi angin kencang di wilayah Jakarta bagian utara. Di antaranya fenomena Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) dan siklon tropis.
"Ada penguatan angin dari utara yang berasosiasi berhubungan dengan fenomena CENS," ujar Erma kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan CENS merupakan lonjakan angin yang terjadi di atmosfer secara tiba-tiba yang melintasi ekuator, berasal dari laut Tiongkok Selatan. Lonjakan angin itu lalu masuk ke wilayah Pulau Jawa, dan sampai ke darat sehingga menyentuh Jakarta dan wilayah-wilayah di sekitarnya.
Menurutnya, CENS tadi malam berada di selat Karimata dan berhembus ke Jakarta Utara 5-6 meter per detik.
"Itu yang menyebabkan kerusakan bangunan-bangunan penduduk yang ada di Cilincing Jakarta Utara, karena wilayah itu yang mendapat hantaman langsung angin dari utara pertama kali, yang diperkuat oleh fenomena siklon tropis," katanya.
Menurutnya CENS tidak hanya membawa hembusan angin saja, melainkan membawa uap dan kelembaban yang menyebabkan angin disertai hujan.
Ia menjelaskan berdasarkan pantauan Satelit-based Disaster Early Warning System (SADEWA), hujan yang disertai angin kencang di Cilincing, Jakarta Utara tidak masuk dalam golongan hujan ekstrim.
Di samping itu ia mengatakan angin kencang yang berhembus melebihi ukuran rata-rata ini dikarenakan adanya gangguan lain yang ada di selatan pulau Jawa, yaitu siklon tropis 98S.
Ia mengatakan fenomena siklon tropis sebenarnya hanya memperkuat angin kencang. Faktor utamanya adalah CENS.
"Jadi siklon tropis sebenarnya ini hanya memperkuat saja. Faktor utamanya tetap CENS," kata Erma.
Erma menjelaskan posisi dari siklon tropis 98S sejajar lurus dengan angin dari utara. Jadi, kata dia siklon tropis berada di bagian selatan pulau Jawa.
"Inilah yang menyebabkan angin yang dari utara itu tertarik semakin kuat," ujar Erma.
Namun ia mengatakan, kini fenomena siklon tropis sudah menjauh dari wilayah Indonesia, dan kini diprediksi berada pada koordinat 20 Lintang Selatan (LS).
"Tadi malam itu sangat dekat posisi nya ada di sekitar 10 LS kalau sekarang sudah sekitar 20 LS, sekarang ini sudah jauh berada di Samudera Hindia di bagian selatan" tutupnya.
(can/dal)