Ini merupakan salah satu jet tempur Israel yang dibeli dari Dassault Aviation merupakan sebuah perusahaan dirgantara Prancis. Model ini digunakan secara luas dalam berbagai konflik termasuk "perang enam hari" pada 1967 menjatuhkan 48 dari 58 pesawat Arab.
Sebelumnya, pada 1966, Mirage III Israel menjatuhkan dua MiG-19 Mesir yang berusaha mencegat pesawat Israel. Model juga membantu Israel menguasai wilayah udara selama Perang Yom Kippur.
Pesawat ini diklaim berkecepatan maksimum 1.460 mph juga dilengkapi berbagai persenjataan seperti rudal dan bom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat tempur lain dari Dassault, yakni Mystere IV yang menjadi jet tempur swept-wing pertama Israel. Pesawat ini dipesan 1955 dan diterima satu tahun kemudian. Pesawat ini ditujukan untuk pengintaian. Mystere IV disebut membantu Israel mengamankan wilayahnya.
Pesawat ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 690 mph yang ditenagai mesin turbojet 1 × Hispano-Suiza Verdon 350 dan memiliki jangkauan operasional 549 mil. Senjata yang ditanam pada pesawat itu antaranya meriam DEFA 2 × 30 mm, serta berbagai rudal dan bom.
Setelah perang enam hari, Israel berusaha untuk meningkatkan angkatan udaranya dan mengganti beberapa Mystere III yang hilang atau rusak dengan model baru. Model yang dipilih yakni Nesher.
Pesawat ini memainkan peran penting dalam Perang Yom Kippur, bahkan berada di balik aksi seratus pembunuhan selama konflik. Namun setelahnya, diputuskan jet-jet tersebut mulai menua dengan cepat dan akhirnya dijual ke Argentina, mengutip Aerocorner.
Berukuran 51 kaki 4 inci, pesawat ini memiliki kecepatan maksimal 1611 mph melalui mesin turbojet afterburning 1 × SNECMA Atar 9C dan memiliki jangkauan 810 mil. Untuk pertempuran tersedia dengan meriam 2 × 30 mm IAI / DEFA 552, rudal dan bom.