Ouragan digunakan selama medio 1950an, terutama dalam peran penyerangan dan pengawalan dengan Prancis dan Inggris melawan Mesir selama Krisis Suez 1956.
Keberhasilannya dalam konflik itu adalah contoh lain dari Israel yang mencapai pembunuhan militer pertama menggunakan jet. Pada 1975, Israel menjual 18 Ouragans yang sudah ketinggalan zaman ke El Salvador.
Dapat terbang mencapai kecepatan maksimum 580 melalui mesin turbojet aliran sentrifugal 1 × Rolls-Royce Nene Mk.104B, pesawat ini juga dipersenjatai meriam Hispano-Suiza HS.404 4 × 20 mm juga, rudal, dan bom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel juga membeli A-4 Skyhawks dari Amerika Serikat untuk diterbangkan dalam Perang Yom Kippur. Dalam perang itu, otoritas Mesir melaporkan sembilan Skyhawk jatuh, sementara otoritas Israel mengklaim hanya lima dari setiap kapal yang hilang.
Sebelumnya, pada 1970, Skyhawk mampu menjatuhkan dua MiG-19 musuh di atas Lebanon, meskipun MiG-21 Mesir mampu menjatuhkan tiga Skyhawk dalam konflik lain.
Skyhawk memiliki panjang 40 kaki 1,5 inci, lalu dapat mencapai kecepatan maksimum 673 mph berkat mesin turbojet 1 × Pratt & Whitney J52-P-6A.
Namun cerita Israel terhadap jet tempur bukan hanya sebatas itu. Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan pada Januari 2021 ingin membeli tempur siluman F-35 dari Amerika Serikat buatan Lockheed Martin Corp.
Gantz tidak merinci jumlah pesanan F-35 skuadron baru yang diusulkan. Tapi pejabat pertahanan mengatakan dua skuadron yang sudah dipesan Israel terdiri dari 50 pesawat, mengutip Reuters.
(ryh/mik)