Timbang-timbang Kesiapan Pemda Hadapi Gempa Sesar Lembang

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 14:45 WIB
Pemda Kabupaten Bandung Barat mengaku sudah menyiapkan rencana mitigasi dan evakuasi gempa akibat Sesar Lembang.
Pemda Kabupaten Bandung Barat mengaku sudah menyiapkan rencana mitigasi dan evakuasi gempa akibat Sesar Lembang. (dok. Huyogo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Daerah Bandung Barat khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD KBB) mengaku sudah menyiapkan mitigasi dan evakuasi jika terjadi gempa akibat Sesar Lembang di kawasan Bandung Barat.

Meski demikian, warga dan pelaku usaha di sekitar kawasan Sesar Lembang mengaku masih belum mendapat sosialisasi mengenai jalur evakuasi dan mitigasi yang sudah disiapkan pemda setempat.

Mereka mengaku tahu keberadaan Sesar Lembang dari pemberitaan media, namun belum semua tersentuh sosialisasi dari pemerintah setempat. Padahal menurut sejumlah pelaku usaha, koordinasi dengan pemerintah setempat sangat diperlukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan berdasarkan catatan BPBD, beberapa kawasan yang menjadi jalur Sesar Lembang ini dipadati oleh pemukiman padat penduduk yang berdiri di atas garis sesar. Dari empat kecamatan yang masuk zona merah Sesar Lembang, Kecamatan Lembang menjadi wilayah dengan pemukiman terbanyak yang berdiri di atas garis sesar.

Menanggapi soal sosialisasi Sesar Lembang, Duddy menyatakan pihaknya terus melaksanakan setiap tahun. Selain kepada warga, sosialisasi juga diberikan kepada sekolah, perkantoran, hingga pelaku usaha.

"Saya kira kalau sosialisasi ke semua kalangan baik masyarakat umum termasuk sekolah juga kita masuk. Selain yang dilakukan pemerintah, ada juga dari relawan dan NGO. Termasuk dunia usaha lembang ini selalu kita sosialisasikan," jelas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Duddy Prabowo saat dihubungi beberapa waktu lalu (10/4).

Secara teritori, Kabupaten Bandung Barat jadi wilayah paling rawan bahaya gempa Sesar Lembang. Hal itu dikarenakan wilayah yang lahir dari pemekaran Kabupaten Bandung pada 2007 ini tepat di antara jalur utama Sesar Lembang. Penelitian Irwan Meiliano, Peneliti Geodesi ITB, tentang dampak gempa Sesar Lembang juga mengonfirmasi hal ini.

"Terkait dengan Sesar Lembang bahwa ini adalah salah satu sesar aktif di Jawa Barat yang paling banyak riset oleh berbagai ahli," katanya.

Upaya mitigasi

Menurut Duddy, pemerintah daerah terutama Kabupaten Bandung Barat sudah dan akan melakukan upaya mitigasi terhadap potensi ancaman gempa Sesar Lembang.

"Mitigasi yang sifatnya struktural maupun non struktural. Untuk mitigasi struktural kami bekerja sama dengan BMKG, di mana kami juga banyak dibantu peralatan untuk mitigasi ini mulai dari intensity meter, seismograf dan early warning system yang dipasang di kantor dan beberapa titik di Bandung Barat," kata Duddy.

Untuk mitigasi non struktural, pihak BPBD sudah melakukan dan akan terus melakukan sosialisasi serta pelatihan-pelatihan kepada masyarakat terhadap bencana.

"Sampai akhirnya pembentukan desa tangguh bencana," ujarnya.

Papan peringatan

Sebagai tanda peringatan, BPBD sudah menempatkan papan marka berwarna kuning di beberapa tempat. Dari pantauan CNNIndonesia.com, papan peringatan ini nampak di Gunung Batu dan Tebing Karaton.

Papan tersebut menandakan bahwa Gunung Batu merupakan zona Sesar Lembang. Disertakan pula kode QR yang terhubung dengan laman informasi Sesar Lembang dari BPBD.

Namun, dalam situs itu tidak disertakan dengan peta jalur Sesar Lembang, agar warga dan pelaku usaha bisa mengidentifikasi apakah lokasi mereka dilewati jalur Sesar Lembang atau tidak. Namun, BPBD mengakui kalau belum semua wilayah dipasang papan peringatan itu.

Wilayah dan Penduduk yang Terdampak

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER