Ahli Hitung Waktu Bayi Pertama Lahir di Luar Angkasa
Kelahiran menandai awal dari peradaban bagi spesies manusia. Selama perjalanan zaman keantariksaan, lembaga antariksa dunia terbilang sering meluncurkan satelit dan manusia ke orbit Bumi. Namun belum ada yang memulai untuk melahirkan bayi di luar angkasa.
Meski begitu beberapa perusahaan ruang angkasa swasta tengah membangun industri baru demi membuat kehidupan baru di luar bumi yang dapat menghasilkan pendapatan tahunan hingga US$300 miliar atau sekitar Rp4,3 triliun.
Dikutip The Next Webb, salah satu astronom yang telah menuliskan beberapa buku dan sejumlah artikel masa depan, Chris Impey memperkirakan bahwa dalam waktu kurang lebih 30 tahun manusia akan hidup di luar angkasa, segera setelah bayi pertama di luar angkasa akan lahir.
Agar sebuah peradaban benar-benar bebas dari Bumi, populasi di luar angkasa dinilai perlu ditambah. Salah satu halnya yakni dimulai dari lahirnya bayi.
Sejauh ini, hidup di Bulan atau di Mars dianggap masih akan sulit dilakukan. Jadi penghuni pertama mungkin hanya menghabiskan beberapa tahun di sana, lalu kemungkinan tidak akan berkeluarga. Meski begitu, manusia dapat membuat tempat tinggal permanen di luar angkasa.
Sejumlah ahli sudah beberapa kali melakukan penelitian untuk meneliti biologi kehamilan dan kesehatan reproduksi di ruang angkasa atau lingkungan gravitasi rendah seperti Bulan atau Mars. Diprediksi akan ada bahaya yang tidak terduga pada janin atau ibu yang mengandung di luar angkasa.
Selanjutnya fisik bayi disebut akan rentan dan bukanlah hal yang mudah untuk membesarkan bayi itu di luar angkasa. Tak hanya itu, sejumlah ahli mengungkapkan dibutuhkan juga pangkalan dan infrastruktur canggih agar memungkinkan untuk berlangsungnya kehidupan keluarga normal.
Proses itu dianggap akan memakan waktu puluhan tahun agar seluruhnya dapat berjalan dengan normal, seperti dikutip The Conversation.
Dengan ketidakpastian ini, tampaknya bayi pertama di luar angkasa akan lahir di sebuah tempat khusus, tidak pada umumnya dilakukan di rumah sakit persalinan.
Saat ini tidak ada laporan dan bukti adanya manusia yang berhubungan seks di luar angkasa. Namun, hal itu masih menimbulkan tanya karena sudah ada 600 orang yang telah dikirim ke luar angkasa. Sejauh ini, NASA juga merahasiakan pernikahan sepasang astronaut mereka.
Di samping itu, salah satu perusahaan rintisan asal Belanda, SpaceLife Origin dilaporkan hendak mengirim seorang wanita hamil sejauh 402 kilometer untuk melahirkan.
Perusahaan lainnya bernama Orbital Assembly Corporation berencana membuka hotel mewah di orbit pada tahun 2027 yang dinamai Voyager Station.
Hotel itu direncanakan akan menampung 280 tamu dan 112 anggota awak, dengan desain roda pemintalnya yang disematkan gravitasi buatan. Tetapi laporan pemberitaan kerap membahas tentang kesulitan membangun proyek seperti itu, salah satunya dari segi biaya.