Spesies Badak Putih Utara merupakan subspesies dari Badak Putih yang tersebar di beberapa wilayah di Afrika. Saat ini Badak Putih Utara tinggal di Ol Pejeta, konservasi di Kenya yang dibuat pada Desember 2009, seperti tertulis pada situs IUCN. Kawasan ini dijaga pasukan bersenjata setiap saat untuk melindungi Badak langka itu.
Sebelumnya, Badak ini hidup di beberapa negara di Afrika timur dan tengah. Tapi, perburuan membuat populasi Badak ini turun drastis.
Baca juga:Populasi Hiu dan Pari Turun Drastis |
Para ilmuwan telah memproduksi embrio dari badak yang tersisa. Total terdapat lima embrio badak yang berhasil dibuat hingga Januari 2021, seperti dilaporkan Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Embrio ini dibuat dengan mengambil sel telur Badak Putih Utara dan mengawinkan dengan sperma pejantan yang dibekukan.
Embrio ini disimpan di nitrogen cair di laboratorium Cremona, Italia. Embrio ini lantas akan ditransfer ke rahim ibu pengganti.
Tim peneliti yang tergabung dalam BioRescue berharap anak Badak pertama bisa lahir tiga tahun mendatang. Serta ditargetkan populasi yang lebih banyak bisa dicapai dalam dua puluh tahun lagi.
Badak secara umum disebut pertama kali berevolusi sekitar 55 juta tahun yang lalu. Ini bukan berarti Badak Putih Utara saja yang sudah bertahan sejak 55 juta tahun lalu. Sebab, pada masa itu beragam mamalia mulai berkeliaran di muka Bumi.
Mengutip The New York Times, beberapa jenis badak awal tampak seperti kuda nil atau tapir; salah satu kerabat yang sangat besar memiliki leher yang begitu panjang sehingga kadang-kadang disebut "badak jerapah".
Pada titik tertentu setelah melewati penyesuaian ribuan tahun, badak mulai menetap dalam bentuk dasar yang kita kenal sekarang: besar, berkulit tebal dan bertubuh besar, dengan mata kecil di belakang cula.
(eks)