Daftar Varian Virus Corona yang Diwaspadai di RI
Varian virus corona SARS-CoV-2 telah muncul dan beredar di seluruh dunia selama pandemi Covid-19. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada empat varian yang masuk daftar variant of concern (VOC) atau varian virus corona yang perlu diwaspadai.
Sebagian besar varian virus corona tersebut telah masuk Indonesia. Berikut daftarnya menurut WHO:
1. Alpha
WHO menetapkan penamaan Alpha untuk varian B.1.1.7 sebagai salah satu virus yang masuk kategori VoC. Varian itu didokumentasikan pertama kali pada September 2020 di Inggris.
Melansir Washington Post, ilmuwan menyatakan B.1.1.7 lebih menular dan mematikan dari versi khas virus yang menyebabkan Covid-19, yakni virus corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China. Penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar dari pasien Covid-19 mengatakan varian itu juga 30 hingga 70 persen lebih mematikan.
Melansir CDC, B.1.1.7 mengalami mutasi pada reseptor binding domain (RBD) protein spike pada posisi 501, dimana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y). Singkatan dari mutasi itu adalah N501Y.
Mutasi itu telah terbukti meningkatkan kemampuan spike protein virus corona berikatan dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE 2), yang memediasi masuknya virus ke dalam sel manusia.
2. Beta
Beta menjadi penamaan baru untuk varian B.1.351. Varian itu didokumentasikan pertama kali pada bulan Mei 2020 di Afrika Selatan.
Melansir ThermoFisher Scientific, varian B.1.351 atau 501Y.V2 memiliki garis keturunan yang sama dengan varian B.1.1.7 (Inggris). Namun, kedua varian tersebut berbeda secara filogenetik dan muncul secara independen.
B.1.351 dikaitkan dengan viral load yang lebih tinggi dan peningkatan penularan. Namun, saat ini tidak ada bukti bahwa B.1.351 dikaitkan dengan peningkatan keparahan penyakit.
B.1.351 memiliki beberapa mutasi pada spike protein, tiga di antaranya berada di wilayah kunci yang disebut receptor binding domain (RBD). Mutasi N501Y yang juga ada pada varian Inggris, diduga menyebabkan peningkatan viral load sehingga meningkatkan penularan.
Para ilmuwan masih belum percaya bahwa mutasi N501Y akan secara langsung mempengaruhi kemanjuran vaksin.