Jakarta, CNN Indonesia --
Jutaan turis dari seluruh dunia setiap tahunnya datang mengunjungi Italia untuk melihat Menara Pisa yang menjadi keajaiban dunia karena posisinya miring. Tapi, apakah Menara Pisa bisa runtuh?
Menara Pisa atau menara lonceng katedral yang berada di Kota Pisa, Italia dibangun pada 1173. Bangunan yang masuk sebagai salah satu warisan dunia ini memiliki tinggi 56 meter dengan kemiringan melawan gravitasi sampai 4 meter yang mampu bertahan selama berabad-abad.
Kemudian muncul pertanyaan, berapa lama lagi bangunan Menara Pisa mampu bertahan melawan gravitasi Bumi? Untuk mengetahuinya kita harus menelaah proses pembangunannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konstruksi pembangunan Menara Pisa dimulai di menara lonceng di dalam Piazza del Duomo, atau Alun-alun Katedral, pada 1173. Pembangunan itu sekaligus menandai dimulainya dua abad pembangunan yang terputus-putus usai terganggu perang.
Di beberapa lantai pertama, pembangunan menara telah menunjukkan arah kemiringan ke Selatan. Itu disebabkan oleh tanah lunak akibat permukaan air yang tinggi yang berada di bawahnya.
Namun, alih-alin membatalkan pembangunan dan memulainya kembali dari awal, kreativitas kontraktor pun muncul. Mereka justru membangun setiap lantai pada suatu sudut untuk mencoba memperbaiki kemiringan yang pada akhirnya membuat menara semakin miring.
"Kemiringan ini membuat bentuk bangunan sedikit mirip pisang," kata Gabriele Fiorentino, seorang peneliti Marie Curie di Teknik Sipil Universitas Bristol di Inggris dilansir Live Science.
Setelah pembangunan selesai pada sekitar 1370, kemiringan menara ada pada 1,6 derajat. Struktur akhir adalah silinder berongga yang naik delapan tingkat, mencapai ketinggian sekitar 196 kaki atau 60 meter. Kerangka bangunan terdiri dari pecahan batu dan mortar yang dilapisi dengan marmer, kolom, dan kubah.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Fiorentino, kemiringan Menara Pisa secara bertahap bertambah menjadi 5,5 derajat. Atas dasar itu, pemerintah Italia mengambil tindakan untuk melindungi bangunan tersebut.
Baca ke halaman selanjutnya --->>>
Pada tahun 1990, pemerintah Italia menunjuk sebuah komite ahli untuk mengurangi kemiringan Menara Pisa tanpa menghilangkan daya tarik wisatanya.
"[Menara Pisa] Itu adalah salah satu simbol Italia. Ada perdebatan hebat tentang seberapa banyak perubahan yang bisa dilakukan pada bangunan tersebut. Itu [bangunan] adalah bagian dari budaya," kata Fiorentino mengungkapkan.
Pertama-tama, Komite Ahli tersebut menempelkan 600 ton (544 metrik ton) timah ke dasar sisi utara menara pada 1993 dengan tujuan untuk mengimbangi sisi selatan yang tenggelam. Akan tetapi hal ini tidak mengurangi tingkat kemiringan, termasuk setelah mereka menambahkan tambahan 300 ton (272 metrik ton) ke sisi utara bersama dengan ground anchor, menurut Fiorentino.
Setelah brainstorming lebih lanjut, kontraktor mencoba melakukan penggalian bawah, yaitu menggunakan tabung panjang dan bor untuk menghilangkan tanah di bawah sisi utara fondasi menara secara non-invasif.
Saat tanah dihilangkan, struktur perlahan mulai berputar ke utara. Upaya ini mengurangi kemiringan menara sebesar 10 persen dan menjadikannya kemiringannya menjadi 5 derajat.
"Ketika mereka melakukannya, mereka mengatakan mereka seperti memutar kembali jam menara selama 200 tahun," sebut Fiorentino.
Fiorentino mengungkapkan sulit untuk memperkirakan berapa lama lagi menara itu akan berdiri. Dalam 300 tahun ke depan, Menara Pisa dimungkinkan bisa kembali ke kemiringan 5,5 derajat dari tahun 1990an atau kembali bergeser di atas tanah lunak.
Menurut Fiorentino, untuk sementara menara tersebut aman karena beberapa alasan. Pertama, interupsi yang lama pada konstruksi menara memberikan waktu bagi struktur untuk mengendap di tanah dan memperkuat strukturnya.
Selain itu, karena dasar menara lebih tebal daripada bagian atasnya, pusat massanya diakui lebih rendah dari tanah, sehingga lebih stabil.
Penelitian Fiorentino sendiri telah menyelidiki mengapa Menara Pisa aman saat terjadi gempa bumi meskipun punya level kemiringan yang cukup besar.
Berdasarkan penelitian itu diketahui, material yang digunakan untuk membangun Menara Pisa juga sudah diperhitungkan. Bahan-bahan itu dikombinasikan dengan memperhitungkan efek dari getaran, tujuannya agar mampu meredam getaran dengan baik.
Dengan kombinasi yang pas itu, Menara Pisa dipastikan tahan gempa bumi. Tanah lunak di bawah fondasi menara juga menawarkan perlindungan bangunan dari gempa bumi.
Menara ini dipantau terus-menerus dengan instrumen yang mengukur faktor-faktor seperti kemiringannya dan permukaan air. Untuk saat ini, sejarah Menara Pisa yang ikonik akan terus hidup.
"Orang Romawi kuno ingin membangun monumen yang bertahan lama. Mereka ingin bangunan itu abadi," tutup Fiorentino.