3 Penantang Bjorka Selain Pemerintah, Lacak Transaksi hingga Beri Info

CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2022 06:14 WIB
Aksi Bjorka tak hanya mendapat tantangan dari Pemerintah RI. Tiga akun dunia maya menunjukkan perlawanan. Siapa saja mereka?
Beberapa akun menunjukkan penentangan terhadap Bjorka. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengguna forum gelap Bjorka yang muncul dua bulan ke belakang sukses mencuri simpati publik lewat aksi-aksi bocor data dan kritikan tajam kepada Pemerintah RI. Namun, tetap ada yang mencoba melacaknya hingga menyadarkan warga bahwa aksinya merugikan. 

Ia mulanya muncul di BreachForum, meluaskan jejaring di Telegram dan Twitter, untuk kemudian membocorkan data publik yang didapat dari IndiHome, Tokopedia, KPU, hingga surat untuk Presiden Jokowi.

Bjorka juga men-doxing sejumlah pejabat di Tanah Air, di antaranya Menkominfo Johnny G. Plate, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erickh Thohir, dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons hal ini, Pemerintah mengaku sudah mengidentifikasi Bjorka dan memburunya.

"Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," kata kata Menko Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers, Rabu (14/9).

Satu orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka pembantu Bjorka, MAH (21), asal Madiun. Perannya adalah menjual kanal (channel) Telegram Bjorkanesian kepada Bjorka seharga US$100 dalam bentuk kripto.

Di luar pemerintah, sejumlah akun terkait aktivisme dunia siber mencoba 'mengusik' aksi Bjorka. Siapa saja mereka?

1. DarkTracer

Akun platform intelijen darkweb DarkTracer pernah mengungkap beberapa informasi yang berkaitan dengan identitas Bjorka. Pertama, dia menyebut Bjorka pernah mengelola situs bocoran data leaks.sh pada 2021.

Dari situs tersebut, katanya, Bjorka meraup miliaran kredensial alias user login sekaligus kata sandinya. Dari jalur itulah Bjorka meretas berbagai situs.

"Bad actor, 'Bjorka,' created and operated a leaked data search engine site called 'leaks[.]sh' in 2021. He had billions of leaked credentials and used them for hacking," ungkap dia via akun @darktracer_int, Senin (12/9).

(Aktor jahat Bjorka membuat dan mengoperasikan situs mesin pencari data 'leaks[.]sh pada 2021. Dia punya miliaran bocoran kredensial dan menggunakannya untuk nge-hack, red).

Dalam tangkapan layar yang sama, Bjorka mengakui membangun leaks.sh karena kesal dengan pencarian data berbayar.

"Why I built leaks.sh? Because are ridicoulous. They are charge people to look up data," kata dia, tanpa merinci siapa "they" itu.

Kedua, DarkTracer juga menyarankan pelacakan Bjorka menggunakan mata uang kripto, Bitcoin.

"Ini adalah dompet cryptocurrency Bjorka. Ada transaksi di dompet bitcoin-nya. Ini bisa membantu melacaknya," ungkap dia, lewat akun @darktracer_int, Senin (12/9). Kicauan ini kini sudah dihapus.

Ia juga mengunggah link atau tautan yang merujuk ke transaksi Bjorka serta tangkapan layar jalur transaksinya. Isinya, penjelasan mengenai dua transaksi yang diduga dilakukan Bjorka.

Pada laman tersebut juga terdapat keterangan tanggal transaksi terakhir, yaitu pada Jumat (2/9). Transaksi tersebut menghabiskan fee 0.00018984 BTC atau sekitar US$4,22 (Rp62 ribu).

Meski demikian, Darktracer tidak menjelaskan dengan rinci bagaimana transaksi kripto tersebut dapat digunakan untuk melacak Bjorka.

Bjorka pun merespons kicauan itu sebelum akun Twitter-nya dihapus. "Semoga sukses".

Pengguna Instagram dan BreachForums di halaman berikutnya...

Voltanonym dan Gliz Turut Usik

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER