Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melantik Silmy Karim sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) pada hari ini, Senin (22/12). Silmy resmi menggantikan Sudirman Said yang kini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
“Kami berharap agar Pak Silmy dengan segenap dewan direksi yang kini sudah lengkap susunannya bisa lebih proaktif dalam program peningkatan kapasitas produksi dan tetap melakukan kerjasama dengan semua pemangku kepentingan industri pertahanan," ujar Muhamad Zamkhani, Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN, ketika melantik Silmy di kantor Kementerian BUMN.
Menurut Zamkhani, Silmy dipilih berdasarkan pengalamannya menjadi salah satu arsitek dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Pengalaman dan aktivitas di sektor pertahanan menjadi bekal yang cukup bagi Silmy untuk memahami tuntutan yang melekat pada tugas barunya sebagai Dirut Pindad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum di Pindad, peraih magister ilmu ekonomi Universitas Indonesia ini dikenal aktif menyoroti kebijakan dan isu pertahanan pada berbagai forum di dalam dan luar negeri. Mantan Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini tercatat pernah mengikuti pendidikan pertahanan di berbagai institusi, seperti NATO School di Jerman, Harvard University di Amerika Serikat, Naval Post Graduate School (AS), dan George C. Marshall European Center for Security Studies (Jerman).
Perkembangan terakhir, Pindad berhasil meyakinkan tiga
produsen senjata dan alat tempur asal Eropa untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya. Selama lima tahun ke depan, Pindad akan menjadi mitra produksi dan pemasaran senjata dan alat tempur tiga perusahaan tersebut di kawasan Asia.