Puluhan Pangeran Arab Bakal Pelesir ke Bali

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 20:03 WIB
Sebanyak 10 menteri dan 25 pangeran juga akan ikut serta dalam lawatan yang berlangsung pada 1 sampai 9 Maret 2017.
Turis di Pantai Kuta (Gede Suardana/detikTravel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Salman dari Arab Saudi dijadwalkan melakukan kunjungan ke Jakarta dan Bali pada bulan depan. Dilansir dari Reuters pada Rabu (22/2), rombongan kerajaan itu akan membawa sebanyak 1.500 orang selama lawatannya.

Dari ribuan orang yang dibawa, sebanyak 10 orang merupakan menteri kabinet dan 25 orang pangeran, seperti yang dikutip dari Detikcom.

“Ini adalah kunjungan yang sangat bersejarah bagi kami,” kata Sekertaris Kabinet Indonesia, Pramono Anung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Beliau akan berada di Indonesia selama 1-9 Maret mendatang. Enam hari sebelum kepulangannya, rombongannya akan bersantai di Bali,” lanjutnya.

Anung menyampaikan kalau Presiden Indonesia Joko Widodo berharap kalau Arab Saudi juga akan membawa investasi senilai US$25 miliar (sekitar Rp333 triliun) dalam kunjungannya.

Hingga saat ini, belum ada komentar lebih lanjut dari pihak kerajaan Arab Saudi mengenai kabar kunjungan ini.

Raja Arab Saudi terakhir kali mengunjungi Indonesia pada 46 tahun yang lalu. Ketika itu diwakilkan oleh Raja Faisal.

Pemerintah Indonesia berharap kalau kunjungan kenegaraan itu akan mempererat hubungan antar negara.

Selain pengembangan bidang perminyakan, urusan haji, diharapkan juga dapat terjalin kerja sama dalam bidang industri pariwisata.

“Indonesia, sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar, berharap kunjungan tersebut juga membantu mempromosikan kehidupan Islam yang moderat, salah satunya melalui program pertukaran pelajar,” ujar Anung.

Indonesia merupakan negara yang paling lama dikunjungi oleh Raja Salman dalam rangkaian kunjungannya di Asia pada tahun ini.

“Kunjungan tersebut tentu saja akan menjadi promosi Indonesia di dunia. Semoga membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Deputi Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER