Pengertian Teks Narasi Disertai Ciri-Ciri dan Contohnya
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, murid akan dikenalkan berbagai jenis teks, salah satunya teks narasi.
Teks narasi adalah serangkaian cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu. Biasanya, tema yang diangkat pada cerita ini berbentuk kegiatan sehari-hari, pengalaman, atau karangan bebas dengan kronologi sempurna dari awal hingga akhir.
Namun, hal ini bukan berarti semua teks dengan kronologi yang sempurna termasuk dalam teks narasi. Agar tidak terkecoh, simak seluk beluk tentang teks narasi yang satu ini.
Pengertian teks narasi
Pengertian tentang teks narasi dijelaskan dalam Modul Teks Narasi dan Literasi Buku Fiksi-Nonfiksi Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP Kelas IX dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan modul tersebut, narasi adalah suatu karangan cerita yang disajikan melalui peristiwa kejadian dan disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktunya. Peristiwa yang terjadi pada narasi dapat berupa khayalan atau hal yang benar-benar terjadi.
Tujuan dibuatnya teks narasi ialah untuk menghibur pembaca melalui kisah yang unik dalam bentuk fiksi atau nonfiksi. Beberapa contoh dari teks ini adalah cerpen, novel, atau cerita inspiratif.
Untuk membuat teks narasi yang baik, kamu harus mengikuti unsur kebahasaan dalam cerita. Unsur tersebut di antaranya adalah:
- Menggunakan kata kiasan atau metafora agar cerita terlihat lebih menarik.
- Menggunakan kata kerja yang dilengkapi dengan objek atau tidak membutuhkan objek.
- Menggunakan kata benda, sifat, frasa, atau klausa.
- Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu.
Struktur teks narasi juga cukup sederhana, tulisan dimulai dari orientasi yang menjabarkan waktu, tempat, tokoh, dan watak tiap tokoh. Kemudian ada komplikasi berupa kejadian penting yang menimbulkan konflik.
Setelah komplikasi, terdapat resolusi ketika konflik diselesaikan. Teks kemudian ditutup menggunakan reorientasi yang umumnya berisi pesan moral.
Ciri-ciri teks narasi
Teks narasi sekilas mungkin akan terlihat mirip dengan jenis teks lainnya. Namun, terdapat ciri-ciri yang harus dimiliki oleh teks narasi, yakni:
- Teks berisi cerita, kisah, dan peristiwa tertentu yang menggunakan gaya bahasa naratif.
- Cerita memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir.
- Terdapat peristiwa atau konflik berbentuk peristiwa penting.
- Memiliki unsur berupa tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang.
Jenis teks narasi
Dalam bahasa Indonesia, teks narasi juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis tersendiri. Berikut adalah jenis-jenis dan penjelasannya:
1. Narasi informatif
Teks narasi informatif adalah karangan yang dibuat untuk menyampaikan sebuah informasi mengenai peristiwa atau kejadian dengan tepat. Contoh dari narasi ini adalah cerita nonfiksi tentang kejadian yang benar-benar terjadi.
2. Narasi artistik
Karangan narasi artistik adalah kisah atau peristiwa yang bertujuan untuk memberikan pengalaman menarik pada pembacanya. Contohnya adalah cerita fiksi yang menggunakan banyak kata kiasan.
3. Narasi sugestif
Terakhir ada narasi sugestif yang menceritakan kisah dengan maksud terselubung pada pembaca. Contoh teks ini adalah cerita dengan pesan moral tertentu.
Contoh teks narasi
Berdasarkan buku Teks Narasi Modul Ajaran Bahasa Indonesia Fase B dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ini adalah contoh dari teks narasi singkat:
Dodo dan Botol Ke-10
"Lalala... lalala...," senandung Dodo si keledai. Dia berjalan melewati hutan untuk mengantar susu ke para petani.
Hari ini Dodo semangat karena jalanan dipenuhi dengan bunga-bunga dan dia akan segera mengantar botol kesepuluh-nya.
Kata ayah, "Dodo kalau kamu sudah mengantar botol kesepuluh, kamu dapat meminta apa pun yang kamu suka." Perkataan ayah membuat Dodo makin bersemangat.
Sepanjang jalan, Dodo menaruh botol susu di kepalanya. Dia pun terus bersenandung sambil menyapa hewan-hewan lain yang ia temui.
Saking senangnya, ia berkali-kali berkhayal tentang apa yang ia ingin minta pada ayahnya. "Aku ingin meminta kue wortel, eh atau pie apel? Hm, bagaimana dengan sup rumput? Pasti lezat sekali!" ujarnya.
Ketika berkhayal, tak sengaja Dodo tersandung batu yang membuatnya menjatuhkan botol susu yang ada di kepalanya. Dodo pun panik dan merasa sedih.
"Ah bagaimana ini? Ayah pasti akan marah karena botolnya pecah. Aku tak bisa meminta apa pun yang aku inginkan sekarang," ungkap Dodo bersedih.
Akhirnya ia memutuskan untuk pulang dan bercerita pada Ayahnya. Tak disangka, ayah Dodo ternyata tak marah dan merasa senang dengan kejujuran Dodo.
"Tak apa, setiap orang dapat berbuat salah. Namun, jangan lupa untuk tetap fokus dengan yang sedang kamu kerjakan dan tidak mengulangi hal tersebut lagi," kata ayah Dodo.
"Siap, ayah! Dodo siap untuk mengantar ulang botol kesepuluh tersebut!"
Setelah Dodo menyelesaikan tugasnya tersebut, ayah langsung mengabulkan permintaan Dodo.
Lihat Juga : |
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa narasi adalah cerita yang disusun secara sesuai dengan urutan waktunya. Semoga bermanfaat.
(sac/juh)