INDUSTRI PENERBANGAN

Jonan: Beli Kopi Harga Beda Saja kok Lapor?

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 12:03 WIB
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengilustrasikan harga avtur Indonesia yang lebih mahal dibanding negara lain seperti membeli kopi dari warung yang berbeda.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta maskapai penerbangan berdiskusi langsung dengan Pertamina untuk meminta penurunan harga avtur. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan meminta maskapai penerbangan nasional untuk mampu menyelesaikan dinamika bisnisnya sendiri. Termasuk menyiasati kenaikan harga avtur akibat pelemahan rupiah yang menjadi penyebab utama membengkaknya biaya operasional maskapai saat ini.

"Saya tidak bisa campur tangan banyak, hanya meneruskan keluhan saja karena itu urusan PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam acara rapat tahunan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (13/11).

Jonan menjelaskan, pemerintah tidak ingin terlibat dalam permasalahan bisnis maskapai penerbangan terlalu jauh sebab menurutnya Kementerian Perhubungan hanya memiliki fungsi sebagai regulator. Menurutnya, permasalahan mengenai harga avtur pun harus dibahas secara bisnis dengan Pertamina difasilitasi oleh Kementerian BUMN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira kalau mau misalnya harga diatur biar kompetitif, itu harus dibahas dengan Pertamina dan BUMN. Karena itu proses bisnis, saya gak bisa ikut masuk. Beli avtur itu ibarat beli kopi, kalau harga warung sebelah Rp 5 ribu lalu beli disini Rp 40 ribu. Ini tolong diurus sendiri. Kalau masalah regulasi tidak benar baru saya perbaiki," ujar Jonan.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tersebut meminta manajemen maskapai penerbangan untuk memahami bahwa sebagai regulator, fungsi Kementerian Perhubungan hanya mengatur supaya transportasi umum di Indonesia dapat beroperasi dengan aman dan tidak menyebabkan kecelakaan.

"Kementerian Perhubungan hanya mengurusi masalah keselamatan penerbangan, bukan bisnis maskapai. Lebih baik orang tidak terbang daripada tidak pernah mendarat," tegas Jonan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER