HARGA BBM NAIK

Harga BBM Naik Lima Kali dalam Satu Dekade

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 07:25 WIB
Dalam satu dekade terakhir harga BBM Bersubsidi jenis premium dan solar telah lima kali naik dan tiga kali turun.
Ketersediaan premium di SPBU mulai habis menjelang kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum genap sebulan Joko Widodo menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, harga premium dan solar naik Rp 2.000 masing-masing menjadi Rp 8.500 per liter dan Rp 7.500 per liter.

Dengan kenaikan itu, berarti selama 10 tahun terakhir pemerintah sudah menaikkan harga BBM sebanyak lima kali. Kenaikan harga pertama dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 1 Maret 2005. Saat itu pemerintah menaikkan harga premium dari Rp 1.850 menjadi Rp 2.400 per liter, sedangkan harga solar naik dari Rp 1.650 menjadi Rp 2.100 per liter.

Kebijakan berulang pada 1 Oktober 2005, di saat harga premium dan solar kembali dinaikkan masing-masing menjadi Rp 4.500 per liter dan Rp 4.300 per liter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum genap tiga tahun, kedua jenis bahan bakar tersebut dikoreksi pada 24 Mei 2008. Harga premium naik menjadi Rp 6.000 per liter dan solar menjadi Rp 5.500 per liter.

Menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2009, pemerintahan SBY menurunkan harga BBM tiga kali dalam kurun waktu 1,5 bulan. Yaitu pada 1 Desember 2008, harga premium turun Rp 500 menjadi Rp 5.500, sedangkan harga solar tetap Rp 5.500 per liter.

Dua pekan kemudian, 14 Desember 2008, harga premium kembali turun Rp 500 per liter menjadi Rp 5.000 per liter dan harga solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter.
Lalu pada 15 Januari 2009, harga kedua jenis bahan bakar tersebut diturunkan menjadi masing-masing Rp 4.500 per liter.

Lalu pada 22 Juni 2013, Presiden SBY harga kedua jenis BBM tersebut dikoreksi naik. Harga premium naik Rp 2.000 per liter menjadi Rp 6.500 per liter, sedangkan harga solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER