Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberi sinyal akan segera membahas penggantian Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar dan direksi lainnya.
"Iya itu akan segera dibahas," ujar Rini singkat saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/11).
Rini yang tergesa-gesa menuju ke Istana Negara untuk mengikuti rapat Kabinet Kerja menyayangkan kerugian kuartal III yang dialami oleh maskapai yang mayoritas sahamnya dikuasai pemerintah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya itu aduh, nanti lah pasti akan ada rapat pembahasannya," ujar Rini ketika diminta pendapatnya mengenai kinerja Garuda. Saat ditanya kapan pembahasannya akan dilakukan, Rini hanya menjawab singkat sesegera mungkin.
Selain Emirsyah Satar yang menjabat sebagai Direktur Utama, jajaran direksi Garuda Indonesia saat ini ditempati oleh tujuh orang lainnya yaitu Direktur Keuangan Handrito Hardjono; Direktur Pemasaran dan Penjualan Meijer Frederik Johannes; Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada Batara Silaban; Direktur Layanan Faik Fahmi; Direktur Operasi Novijanto Herupratomo; Direktur Strategi, Pengembangan, Bisnis dan Manajemen Risiko Judi Rifajantoro; dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Heriyanto Agung Putra.
Selama Januari-September 2014, PT Garuda Indonesia mengalami rugi komprehensif sebesar US$ 204,65 juta atau setara Rp 2,49 triliun jika dihitung menggunakan kurs Rp 12.200 per dolar. Angka tersebut membengkak 528,14 persen dibandingkan jumlah kerugian komprehensif periode yang sama di 2013 sebesar US$ 32,58 juta atau Rp 397,49 miliar.