INDUSTRI MIGAS

Harga Minyak Rendah, Medco Tahan Produksi Tahun Depan

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2014 07:26 WIB
Tahun depan, Medco akan mempertahankan target produksi migas sebesar 60 ribu BOEPD seperti target produksi tahun ini.
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Medco E&P Indonesia, anak usaha PT Medco Energi International Tbk (MEDC) memutuskan untuk tidak menambah jumlah produksi minyak dan gasnya (migas) tahun depan seiring dengan harga minyak yang diperkirakan masih akan melemah. Sepanjang 2015 mendatang, perusahaan besutan Arifin Panigoro tersebut menargetkan akan memproduksi migas sebesar 60 ribu barel oil equivalent per day (BOEPD) seperti target produksinya tahun ini.

"Produksi perseroan tahun depan kemungkinan sama seperti tahun ini. Kami tidak melakukan pemangkasan meskipun harga minyak rendah,” ujar Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia Frila B. Yaman di Jakarta, Minggu (7/12).

Dari angka 60 ribu BOEPD itu, Frila memastikan sebanyak 43 ribu BOEPD diantaranya masih berasal dari produksi domestik yang bersumber dari 14 blok yang dikelola Medco. Sementara 17 ribu BOEPD sisanya berasal dari produksi perseroan dari luar negeri seperti Yaman dan Tunisia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin kami juga sudah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Oman untuk mengelola Blok 56. Tapi blok ini belum akan berproduksi tahun depan karena sekarang masih tahap eksplorasi," ujarnya.

Naikkan Harga Gas

Demi menjaga kinerjanya tahun depan, Medco pun akan mengkaji ulang harga jual gasnya ke sejumlah konsumen seperti PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Namun sayangnya Frila enggan merinci upaya renegoisasi ini.

"Harga jual gas ke Pusri sudah terlalu rendah. Mudah-mudahan saja upaya renegosiasi ini bisa menjaga kinerja keuangan Medco kedepannya," tutur Frila.

Sekretaris Perusahaan Medco Imron Gazali menambahkan perseroan akan menyiapkan dana sebesar US$ 400 juta sampai US$ 500 juta sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015. Dimana capex tersebut akan dipakai untuk membiayai sejumlah proyek Medco.

"Kemungkinan capex-nya masih sama seperti tahun lalu. Kami masih menghitung," ungkap Imron.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER