Jakarta, CNN Indonesia -- Investor asal Tiongkok tidak hentinya menyatakan minat membangun pembangkit listrik di Indonesia. Setelah sebelumnya menyatakan siap membangun
pembangkit listrik tenaga nuklir senilai US$ 12,5 miliar di Bangka Belitung, kali ini investor Tiongkok berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Ambros Tukan, Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nunukan mengatakan PLTA yang akan dibangun tersebut berada di Kecamatan Sembakung dengan kapasitas 4.000-5.000 Megawatt (MW) dan Kecamatan Lumbis dengan kapasitas 6.000 MW.
Menurut Ambros, salah satu perusahaan pembangkit listrik swasta asal Tiongkok sudah mulai mengurus perizinan guna mengejar target dapat mulai membangun pembangkit tersebut pada 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kedua lokasi pembangunan PLTA ini akan menggunakan Sungai Besar dengan kondisi arus air yang cukup tinggi sehingga tidak diragukan lagi pelayanannya nanti akan tersendat sebagaimana yang terjadi selama ini seringkali mengalami pemadaman,” ujar Ambros dikutip dari situs Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (15/12).
Ambros memperkirakan setelah PLTA ini beroperasi, akan mampu mengaliri seluruh warga di Pulau Daratan Besar Kabupaten Nunukan. Dia mengatakan setidaknya ada tujuh kecamatan yang akan teraliri listrik dari dua pembangkit tersebut yaitu Kecamatan Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Ogong, Tulin Onsoi dan Sebuku.
"Keberadaan kedua pembangkit listrik menggunakan tenaga air sungai itu akan mengaliri seluruh daerah di empat kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, yakni tujuh kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tanah Tidung dan Kabupaten Bulungan yang semuanya berada pada pulau daratan besar Kalimantan," papar Ambros.
Namun dengan perencanaan kekuatan 10 ribu MW ini, tambahnya, kemungkinan besar akan kelebihan listrik sehingga berpeluang dijual ke negara tetangga Malaysia.
Sebelumnya untuk meningkatkan kapasitas listrik terpasang sepuluh tahun mendatang, Pemerintahan Joko Widodo telah mendorong PT PLN (Persero) dan perusahaan listrik swasta untuk
membangun PLTA berkapasitas total 6.300 MW. Untuk mendukung target itu, pemerintah akan membangun 49 bendungan baru di sejumlah daerah.
“Peran bendungan menjadi salah satu tumpuan kabinet kerja untuk membangun pembangkit. Dengan program 49 bendungan ini, kami juga akan mengirim para insinyur senior untuk menbantu balai besar-balai besar dalam membangun bendungan tersebut," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang juga Ketua Umum Komite Eksekutif Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang mengatakan Indonesia memiliki potensi energi air mencapai 75 ribu MW. Meski begitu, dari angka tersebut hanya 25.600 MW tenaga air yang layak untuk dikembangkan menjadi sumber pembangkit listrik.