PERUSAHAAN SEKURITAS

Mandiri Sekuritas Siap Spin-Off Kantor Cabang Singapura

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 16:38 WIB
Keberhasilan dalam menjaminkan emisi obligasi dolar Pertamina dan Pakuwon Jati diharap bisa mempermudah anak usahanya nanti dalam mencari klien.
(detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas akan fokus melebarkan sayapnya di Singapura setelah membuktikan berhasil menuntaskan penerbitan obligasi global senilai total US$ 200 juta. Tahun depan, perseroan berencana mengubah status cabang di Singapura menjadi anak perusahaan.

“Nantinya setelah berubah status, anak usaha di Singapura bisa melakukan penjaminan emisi untuk penawaran saham perdana hingga obligasi. Perusahaan Indonesia juga bisa mencatatkan di bursa Singapura,” ujar Direktur Mandiri Sekuritas Iman Rachman di Jakarta, Rabu (17/12).

Iman mengatakan keberhasilan perseroan dalam menjaminkan emisi obligasi dolar Amerika Serikat untuk PT Pertamina (Persero) dan PT Pakuwon Jati Tbk bisa mempermudah anak usahanya nanti dalam mencari klien di Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengatakan rencana mendirikan badan usaha di Singapura ditargetkan selesai semester II 2015. Nantinya, cabang tersebut akan menjadi jadi anak perusahaan yang memiliki lisensi penuh untuk melakukan usaha penjaminan emisi.

“Namun kami tidak menyasar ke investor ritel, lebih ke institusi,” ujarnya.

Mandiri Sekuritas saat ini mengoperasikan 30 kantor cabang yang berdiri sendiri. Sementara jumlah outlet yang dibuka didalam Bank Mandiri tercatat sebanyak 234 outlet. Tahun depan, perseroan berencana menambah 20 outlet bersama Bank Mandiri.

Market share kami saat ini sudah 4,5 persen dari 3,8 persen pada 2013. Target tahun depan, market share kami bisa sampai 5 persen untuk bisa menjadi perusahaan ketiga terbesar di industri ini,” ujar Laksono.

Anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tersebut saat ini memiliki rata rata transaksi harian sebesar Rp 540 miliar. Angka tersebut naik dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 481 miliar. Sebesar 55 persen dari perolehan tersebut berasal dari investor institusi, sisanya adalah investor ritel.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER