PASAR MODAL

Bursa AS Menguat Didorong Rencana Stimulus Bank Sentral Eropa

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 08:14 WIB
Pelaku pasar telah menanti langkah agresif dari bank sentral Eropa terkait resiko deflasi dan pelemahan zona ekonomi benua tersebut.
Aktivitas perdagangan saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 21 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat menguat pada sesi Rabu (21/1) waktu setempat setelah investor menerima laporan bahwa Bank Sentral Eropa akan mengumumkan kebijakan stimulus terbaru pada hari Kamis pekan ini. Pelaku pasar telah menanti langkah agresif dari bank sentral terkait resiko deflasi dan pelemahan zona ekonomi Eropa.

Seperti dilansir Reuters, Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa direncanakan mengajukan program pembelian surat utang senilai € 50 miliar atau US$ 58 miliar per bulan yang dimulai pada Maret tahun ini. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan mengumumkan ke media pada Kamis waktu setempat.

Saham-saham AS akan diuntungkan dari adanya program ini mengingat Eropa merupakan mitra terpenting AS dalam melaksanakan perdagangan bilateral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indeks Dow Jones Industrial meningkat sebesar 39,05 poin atau 0,22 persen ke angka 17.554,28. Indeks S&P 500 bertambah 9,57 poin atau 0,47 persen ke angka 2.032,12. Sedangkan Nasdaq Composite nilainya bertambah sebesar 12,58 poin atau 0,27 persen ke angka 4.667,42.

Indeks S&P 500 sektor energi merupakan sektor dengan performa terbaik pada perdagangan hari Rabu karena nilainya meningkat sebesar 1,8 persen bersamaan dengan naiknya harga minyak mentah AS berjangka sebesar 2,8 persen. Selain itu, indeks S&P 500 eksplorasi dan produksi minyak dan gas nilainya meningkat 2,8 persen.

Meskipun nilainya mengalami penguatan, harga pengiriman bagi minyak mentah AS tetap berada di titik terendahnya selama 15 pekan berturut-turut.

Sementara itu, nilai saham IBM turun sebesar 3,1 persen ke angka US$ 152,09 per lembar saham setelah adanya laporan penerimaan yang tidak memenuhi ekspektasi sebelumnya dan berkontribusi dalam memberikan proyeksi laba lebih rendah pada 2015. Saham ini merupakan saham dengan performa terburuk dalam S&P 500 dan saham yang paling membebani nilai indeks Dow Jones.

Sedangkan indeks blue-chip mendapat sokongan dari UnitedHealth Group Inc dimana nilainya meningkat sebesar 3,5 persen ke angka US$ 109,32 per lembar saham setelah korporasi mengumumkan pendapatan kuartal IV 2014 yang melebihi target.

Nilai saham Netflix Inc juga melonjak sebesar 17,3 persen ke angka US$ 409,28 per lembar saham setelah perusahaan merilis laporan keuangan yang di atas ekspektasi dan nilai pertumbuhan pengguna jasanya meningkat di luar negeri.

Sebanyak 6,9 miliar lembar saham diperdagangkan pada hari Rabu kemarin. Angka ini di bawah rata-rata volume perdagangan bulan ini dimana sebanyak 7,3 miliar lembar saham berpindah tangan menurut BATS Global Markets. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER