Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan menyerap dana sebesar Rp 17,3 triliun dari lelang tiga seri surat utang negara guna memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 54,7 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi DJPU Kementerian Keuangan yang diakses pada Rabu (21/1) malam, perolehan dari lelang tersebut melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 12 triliun.
Adapun, dari lelang tersebut, jumlah yang diraup untuk seri SPN12160107 mencapai Rp 3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,44 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 7 Januari 2016 ini mencapai Rp 17,502 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,44 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,05 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, untuk seri FR0070, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,47 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2024 ini mencapai Rp16,79 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri FR0070 yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen tersebut adalah 7,43 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,87 persen.
Lebih lanjut, untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 7,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,93 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp20,48 triliun.
Terkait imbal hasil terendah yang masuk untuk seri FR0068 dengan tingkat kupon 8,375 persen ini adalah 7,91 persen. dan imbal hasil tertinggi yang masuk 8,38 persen
(gir/gir)