Target Pertumbuhan Ekonomi Jokowi Diturunkan Jadi 5,7 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 27 Jan 2015 08:48 WIB
Sejumlah asumsi makro ekonomi dalam RAPBNP 2015 disepakati bersama Komisi XI DPR untuk diubah
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akhirnya mengubah sejumlah asumsi makro yang diajukan dalam perhitungan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015. Melalui rapat kerja bersama dengan anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Senin malam, Kementerian Keuangan menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 5,7 persen dari usulan semula 5,8 persen.

Melalui perdebatan yang panjang nilai tukar Rupiah juga ditetapkan Rp 12.500 per dolar, lebih tinggi dari penetapan awal Rp 12.200 per dolar. Sementara inflasi tetap di angka 5 persen dan Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 6,2 persen.

"Perhitungan ini bukan hanya soal akedemik tapi juga politik. Setelah lobi yang panjang, akhirnya ada keputusan untuk jadi rancangan usulan dalam rapat dengan Badan Anggaran," ujar Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada wacana target pertumbuhan ekonomi 2015 adalah 5,6 persen -5,8 persen, karena ada risiko ekonomi global.

Menurut Bambang, pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga perlu diwaspadai setelah International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,8 persen menjadi 3,5 persen.

"Perekonomian global tidak secerah yang sebelumnya. Hanya Amerika Serikat yang mengalami pertumbuhan. Tahun ini hanya Amerika. Kemungkinan kita ada pelemahan pertumbuhan," ujar Bambang dalam rapat kerja bersama Anggota Badan Anggaran DPR, di Jakarta, Kamis (22/1).

Pemerintah juga tidak mau optimistis dengan pengaruh stimulus dari Bank Sentral Eropa.

"Tapi (pertumbuhan ekonomi) 5,7 persen ini membutuhkan extra effort dari belanja APBN dan mengkapitalisasi dampak dari stimulus Eropa dan Jepang," ujarnya.

Selain itu, tingkat pengangguran ditargetkan 5,6 persen, dan tingkat kemiskinan 10,3 persen di tahun ini. Rasio gini ditargetkan 0,4 persen. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER