Gubernur BI dan Menkeu Optimistis Terjadi Deflasi Bulan Ini

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 12:06 WIB
Pemerintah dan Bank Indonesia optimistis inflasi tahun ini kembali ke kisaran 4 plus/minus 1 persen setelah sebelumnya melonjak pada 2014 ke level 8,3 persen.
(ki-ka) Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo dan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro saat mengikuti Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Januari 2015. Rapat tersebut membahas Pembicaraan Tk.I/Pembahasan RUU tentang Perubahan APBN TA 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia memperkirakan terjadi deflasi pada bulan ini menyusul turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap mulai 1 Januari 2015. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo berharap tren penurunan harga berlanjut dari bulan ke bulan agar inflasi tahunan kembali ke kisaran 4  plus/minus 1 persen.

"Ekonomi Indonesia sedang dalam kondisi yang baik dan ini terlihat dari inflasi. Kami perkirakan untuk inflasi di Januari ini begitu rendah, bahkan mungkin bisa deflasi, dan ini karena penyesuaian harga BBM di tanggal 1 Januari dan 19 Januari," ujar agus usai rapat koordinasi di Istana Negara, Rabu (28/1).
 
Kecenderungan inflasi rendah, kata Agus, terlihat dari pergerakan turun harga-harga sejumlah komoditas utama pembentuk inflasi inti di berbagai daerah, seperti cabai, daging dan telur ayam, dan daging sapi. Fenomena ini dinilainya berkat intervensi pemerintah terhadap sejumlah harga-harga yang diaturnya (imported inflation).

Kendati ada potensi lonjakan inflasi pada Maret, Juni dan September, tetapi Agus Martowardojo optimistis secara agregat laju inflasi 2015 akan sesuai ekspektasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi inflasi kami lihat sudah dikelola dengan lebih baik. Kami harapkan di akhir tahun 2015, inflasi kembali di 4 plus minus 1 persen. Jadi kalau target inflasi  disepakati (pemerintah dan DPR) sebesar 5 persen, itu sudah sesuai dengan bayangan BI," tutur Agus.

Proyeksi serupa jug adikemukakan oleh Menteri Keuangan bambang P.S. Brodjonegoro, yang memperkirakan laju inflasi bulan ini mendekati 0 persen. Kecenderungan harga yang turun pada Januari 2015 ditambah dengan proyeksi surplus neraca perdagangan Desember 2014 diyakini Bambang membuat investor optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia.

"Saat ini persepsi investor sangat positif terhadap Indonesia karena kemungkinan inflasi Januari itu hampir nol, kemudian neraca perdagangan Desember (2014) surplus," ujar Menkeu di Sitana Negara, Jakarta, Rabu (28/1).

Selain itu, kata Bambang, jumlah surat utang negara yang terus berkurang membuat kondisi pasar uang Indonesia relatif stabil dan kondusif. Kondisi ini diharapkan memancing investor untuk memutar modalnya di dalam negeri. "Mood-nya lagi bagus," kata Bambang.

Untuk memastikan stabilitas sistem keuangan, pemerintah aktif menggelar rapat koordinasi dengan bank Indoensia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menkeu mengatakan koordinasi ditingkatkan guna menyingkronkan kebijakan fiskal dan moneter.

Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada hari ini, Rabu (28/1), OJK melaporkan kondisi ekonomi dari aspek industri keuangan. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan forum ini digunakan instansinya untuk melaporkan inisiatif dan kebijakan yang telah dan akan diambil.

"Jadi update saja dan melaporkan optimisme para investor yang sudah mulai nampak terlihat," tuturnya. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER