Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah segera menggarap rumah rakyat bagi mereka yang berpenghasilan sampai Rp 4 juta per bulan untuk rumah tapak dan Rp 7 juta untuk rumah susun atau apartemen. Dengan gaji sebesar itu, berapa harga rumah yang terbeli? PT Bank Tabungan Negara (BTN) punya cerita.
Corporate Secretary Bank BTN Eko Waluyo mengatakan taksirannya, dengan gaji Rp 4 juta maka rumah yang bisa dibeli adalah yang harganya antara Rp 113 juta sampai Rp 185 juta. Tipenya rata-rata 36.
Sementara untuk apartemen atau rumah susun, harganya berkisar antara Rp 280 juta sampai Rp 560 juta per unit.
“Cicilan paling lama 20 tahun. Paling cepat sih rata-rata yang diambil 10 tahun. Sebenarnya bisa saja lebih cepat, tapi jarang sekali ada yang mengambil,” kata Eko kepada CNN Indonesia, Rabu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank BTN menyatakan siap untuk membantu pemerintah terhadap program rumah murah dengan uang muka 1 persen. Di sisi lain, Bank BTN masih menunggu finalisasi suku bunga program tersebut yang rencananya diturunkan menjadi 5 persen.
“Saat ini kami masih finalisasi kebijakan suku bunga FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang rencananya turun menjadi 5 persen, dari 7,25 persen,” kata Eko.
Lebih lanjut, terkait program terbaru pemerintah yang berencana memberi keringanan uang muka 1 persen dan uang tunai Rp 4 juta, Eko mengaku belum mendapat arahan lebih lanjut. Namun, pihaknya memang sudah menurunkan uang muka menjadi 1 persen sejak 1 Maret 2015.
“Kalau untuk tambahan uang muka Rp 4 juta itu saya kurang tahu. Setahu saya itu mungkin batasan jumlah pendapatan. Yang jelas uang muka 1 persen sudah kami tetapkan,” jelasnya.
Bank BTN saat ini masih memimpin pasar perumahan Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 27 persen. “Sedangkan untuk segmen KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95 persen dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012, dan 2013,” ujarnya.
Total KPR yang sudah disalurkan Bank BTN sejak 1976 sampai dengan 2014 berjumlah sekitar Rp 130 triliun yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3,5 juta masyarakat Indonesia.
Sementara khusus untuk program FLPP, sejak program ini dijalankan tahun 2010 hingga 2014 telah direalisasikan rumah lebih dari 368.000 unit dengan total kredit mencapai lebih dari Rp 25 triliun. “Khusus FLPP tahun 2014 kami melampaui target pemerintah 58.000 unit dan terealisasi 93.000 unit dengan jumlah kredit lebih dari Rp 7,9 triliun,” kata dia.
(ded/ded)