Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah sudah siap dikerjakan, menyusul selesainya proses pembebasan 226 hektare lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman bahkan berkeyakinan, PLTU dengan kapasitas 2x1.000 Megawatt (MW) tersebut bisa mulai beroperasi pada 2018 setelah para investor yang tergabung dalam konsorsium PLTU Batang menyelesaikan urusan pendanaan (
financial closed). Pasalnya salah satu syarat
finansial closed itu ialah penyelesaian pembebasan lahan.
"Secepatnya bisa
finansial closed, setelah itu mulai dibangun. Sekitar akhir 2018 atau awal 2019 sudah bisa beroperasi," kata Jarman di Jakarta, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLTU Batang yang akan mengalirkan listrik untuk sistem distribusi Jawa, Madura, Bali seharusnya sudah beroperasi pada 2014 sesuai target awal. Namun, lantaran masalah pembebasan lahan maka target tersebut diundur.
Jarman mengungkapkan perubahan target waktu penyelesaian tidak berdampak signifikan terhadap nilai investasi proyek tersebut. "Investasinya masih sekitar US$ 3,2 miliar," ujarnya.
Sebagai informasi, Bhimasena Power Indonesia ditetapkan sebagai konsorsium yang memenangkan lelang proyek PLTU Batang. Anggota konsorsium berikut kepemilikannya terdiri dari PT Adaro Energy 34 persen, J-Power 34 persen, dan Itochu 32 persen.
(gen)