PLTA Poso Beroperasi, PLN Hemat Rp 373 Miliar

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2015 16:59 WIB
Beroperasinya PLTA Poso mampu menghemat konsumsi BBM 103 KL per hari.
Ilustrasi gardu induk di PLTA. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) melansir bisa melakukan penghematan sebesar Rp 373 miliar per tahun dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso berkapasitas 24 megawatt (MW) mulai Senin (9/3) ini.

Baringin Nababan, General Manager (GM) PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) menjelaskan penghematan tersebut berasal dari berkurangnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini digunakan untuk mengaliri listrik di daerah tersebut.

“Tambahan pasokan 24 MW dari PLTA Poso akan meningkatkan efisiensi biaya energi bagi pembangkit sebanyak 103 kilo liter (KL) per hari atau sekitar 3.090 KL per bulan,” ujar Baringin melalui siaran pers, dikutip Senin (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan asumsi harga BBM Rp 10.060 per liter, Baringin menghitung penghematan yang bisa dilakukan setelah beroperasinya PLTA Poso sekitar Rp 31,08 miliar per bulan atau Rp 373,02 miliar per tahun.

Dia menambahkan PLN juga akan memperbaiki komposisi penggunaan BBM di pembangkit tersebut. Sebelum transmisi Poso - Palu beroperasi, fuel mix di Palu mencapai 65 persen dan sisanya 35 persen dari batubara yang dihasilkan melalui PLTU Mpanau 2x13 MW milik swasta. Dengan tambahan pasokan listrik dari PLTA Poso maka angka fuel mix akan turun sebesar 23 persen menjadi 42 persen.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berharap tambahan pasokan dari PLTA Poso bisa menutupi kekurangan daya yang terjadi selama ini di sistem kelistrikan wilayah Palu, Donggala, Parigi dan Sigi. Selain untuk mencukupi kebutuhan listrik bagi 300 ribu pelanggan yang selama ini menghabiskan listrik saat beban puncak sebesar 88 MW, Kelebihan daya juga akan digunakan untuk memenuhi permintaan listrik dari calon pelanggan yang telah masuk dalam daftar tunggu.

“Kami berharap agar listrik dari PLTA Poso masih lebih dapat dioptimalkan lagi, sehingga dapat ikut membantu kegiatan perekonomian dan menopang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah,” kata Longki.

Tambahan pasokan listrik 24 MW dialirkan PLN melalui jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kilo Volt (kV) sepanjang 284 Kilo Meter Sirkuit (kms) dari Gardu Induk (GI) Poso ke GI Sidera, Palu Baru. PLN saat ini juga sedang mengupayakan penyelesaian pembangunan dua jaringan SUTT di Sulawesi Tengah yaitu trasmisi 150 kV dari GI Sidera ke GI Silae sepanjang 56 kms, serta transmisi 70 kV dari GI Sidera ke GI Talise sepanjang 40 kms.

Pembangunan proyek-proyek tersebut merupakan bagian dari upaya PLN untuk mewujudkan satu sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi yang dapat menghubungkan seluruh pulau Sulawesi dalam satu sistem kelistrikan seperti yang sudah ada di Jawa-Bali dan Sumatera. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER