Permintaan Lesu, Mitsubishi Malah Bangun Pabrik Baru

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2015 08:59 WIB
Mitsubishi berencana menjadikan Indonesia sebagai basis produksi beberapa model kendaraan serta komponen yang akan di pasarkan ke negara-negara Asean.
Dua orang model berfoto di samping mobil Mitsubishi New Mirage yang dipamerkan di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (26/2). (ANTARA FOTO/Arifin)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation berencana memulai pembangunan pabrik di kawasan Deltamas, Cikarang, Bekasi hari ini. Kondisi lesunya permintaan mobil yang menurun sejak 2014 lalu tak menyurutkan perusahaan mobil asal Jepang itu untuk melakukan investasi di Indonesia.

Menteri Perindustrian Saleh Husin didapuk sebagai pejabat yang akan meresmikan pembangunan pabrik baru tersebut. Menurut laporan yang diterima Saleh, pabrik yang berlokasi di Greenland International Industrial Center, Blok CH, Kota Deltamas Desa Pasir Ranji, Cikarang Pusat, Bekasi, tersebut memiliki kapasitas produksi kendaraan 160 ribu unit per tahun.

“Pabrik ini menyerap tenaga kerja 3 ribu orang,” ujar Saleh di Kementerian Perindustrian sebelum bertolak ke acara tersebut, Selasa (24/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun mengaku belum menerima informasi secara detail, tipe kendaraan yang akan diproduksi di pabrik tersebut. Namun Saleh memastikan pabrik tersebut akan memproduksi kendaraan angkutan penumpang.

"Pabrik itu juga wujud kepercayaan dan optimisme investor global, seperti Mitsubishi Corporation Japan beserta mitra usahanya pada iklim bisnis dan investasi di negara kita," ujarnya.

Jadi Basis Produksi

Menurut Saleh, dalam jangka panjang Mitsubishi berencana menjadikan Indonesia sebagai basis produksi beberapa model kendaraan serta komponen yang akan di pasarkan ke negara-negara Asean pada khususnya.

Selain menciptakan lapangan kerja, Kementerian Perindustrian juga memperhitungkan keberadaan unit produksi itu akan memberi tambahan penerimaan pajak dan devisa. Sebab Mitsubishi berencana mengekspor 20 ribu unit per tahun dari total produksi angkutan penumpang sebanyak 80 ribu per tahun.

"Artinya, porsi ekspor mencapai 25 persen. Saya berharap ini terus meningkat dan dan diikuti produsen otomotif lainnya," pungkas Saleh.

Sebelumnya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan selama dua bulan pertama di 2015, penjualan mobil mengalami penurunan 15 persen sebesar 182.933 unit. Total penjualan mobil sepanjang Januari-Februari 2014 mencapai 215.433 unit, lebih banyak 32.500 unit dibandingkan perolehan periode yang sama tahun ini.

Statistik menunjukan penjualan mobil di Indonesia pada Januari 2015 sebanyak 94.95 unit, turun 9 persen dibandingkan pencapaian bulan pertama 2014. Pemasarannya semakin berkurang pada bulan kedua, dengan hanya mencatatkan angka penjualan 88.738 unit atau anjlok 20,6 persen dibandingkan penjualan Februari 2014.

Menurut Gaikindo penurunan terbesar terjadi pada mobil pabrikan Grup Astra yakni minus 24,3 persen, dari 115.274 unit yang terjual pada Januari-Februari 2014 menjadi 87.259 unit. Toyota memimpin penurunan penjualan di grup otomotif Jepang tersebut, dengan angka penjualan 87.259 unit atau turun 24,3 persen. Kemudian dikuti oleh Daihatsu minus 17,1 persen, Isuzu negatif 23 persen, UD Trucks anjlok 87 persen, sedangkan Peugeot sama sekali belum berhasil menjual produknya.

Produsen otomotif non Astra juga mengalami nasib serupa, kecuali Honda yang tumbuh sendirian 41 persen, dari 21.550 unit pada Januari-Februari 2014 menjadi 30.537 unit. Sementara Suzuki minus 19,7 persen, Mitsubishi negatif 18,7 persen, dan Nissan anjlok 37 persen. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER