Petakan Lokasi Aman Investasi, BKPM Gandeng BIN

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 31 Mar 2015 20:08 WIB
BKPM menargetkan investasi 2015 sebesar Rp 519,5 triliun, di mana 54,4 persen atau Rp 282,6 triliun di Jawa dan sisanya Rp 236,9 triliun di luar Jawa.
Kepala BKPM Franky Sibarani. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani kerjasama pertukaran informasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) mengenai kondisi politik, sosial, dan potensi ekonomi suatu wilayah. Keterlibatan BIN diperlukan mengingat dalam beberapa tahun mendatang fokus investasi akan lebih dititikberatkan di luar Pulau Jawa.

"Selama ini BKPM kurang mendapatkan informasi terkait suatu wilayah, yang dibutuhkan untuk pembuatan kebijakan terkait pengembangan investasi suatu wilayah. Sedangkan BIN memiliki informasi yang akurat tentang sebuah wilayah," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani melalui siaran pers, Selasa (31/3).

Menurut Franky, informasi dari BIN berguna sebagai bahan pemetaan potensi investasi masing-masing daerah di Indonesia. Dengan kerjasama ini, Franky berharap kualitas pemerataan investasi di luar Jawa meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun 2019 kami menargetkan 62 persen investasi masuk ke daerah-daerah di luar Jawa," tambahnya.

Pada tahun ini, BKPM mematok nilai investasi sebesar Rp 519,5 triliun dengan proporsi investasi di Jawa sebesar 54,4 persen atau Rp 282,6 triliun dan sisanya Rp 236,9 triliun di luar Pulau Jawa.

Sementara di 2017, BKPM berharap proporsi realisasi investasi antara Pulau Jawa dan luar Jawa lebih seimbang, dengan tujuan utama investasi ke 14 kawasan industri yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.

Baru pada 2019, BKPM berani memasang target investasi sebesar Rp 933 triliun,  di mana 62 persen investasi dilakukan di luar Jawa dan 38 persen sisanya dilakukan di Jawa. Sebanyak 55,5 persen dari target tersebut, atau sebanyak Rp 517,81 triliun diharapkan berasal dari sektor manufaktur. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER