Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan nilai investasi industri yang mengedepankan ekonomi hijau atau ramah lingkungan bisa mencapai Rp 103,8 triliun sepanjang tahun ini. Angka tersebut memberi porsi 20 persen terhadap total target investasi 2015 yang dipasang BKPM sebesar Rp 519,5 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan target investasi industri ramah lingkungan itu meningkat dibandingkan 2014 lalu sebesar Rp 64,83 triliun atau 14 persen terhadap total realisasi investasi sebesar Rp 463,1 triliun.
“Melalui Tropical Landscape Summit yang akan digelar 27-28 April di Jakarta, pemerintah ingin menyampaikan bahwa Indonesia ingin berperan lebih jauh dalam mendorong perubahan global menuju ekonomi hijau. Tentunya diharapkan kita bisa sebagai role model bagi pembangunan berkelanjutan melalui investasi hijau,” ujar Franky di Jakarta, Selasa (31/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui ajang tersebut, nantinya sejumlah pejabat pemerintah akan menjadi tenaga pemasaran yang akan menawarkan peluang investasi industri ramah lingkungan di sektornya masing-masing. Beberapa diantaranya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Ditargetkan, acara tersebut mampu mengundang kedatangan sekitar 500
Chief Executive Officer (CEO) dari berbagai perusahaan nasional dan internasional.
Sebagai informasi, mitra strategis yang terlibat dalam acara ini antara lain mewakili sektor swasta meliputi Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Indonesia Business Link (IBL), World Business Council on Sustainable Development (WBCSD), dan kamar-kamar dagang internasional di Indonesia termasuk Indonesia Business Council for Sustainable Development, American Chamber of Commerce (AMCHAM), dan Indonesia Australia Business Council (IABC). Mitra-mitra strategis yang mewakili Sistem PBB meliputi Food and Agricultural Organization of the United Nations (FAO).
Organisasi dunia lain yang juga mendukung kegiatan tersebut adalah United Nations Development Programme (UNDP), United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations Information Centre Jakarta (UNIC), United Nations Office for Project Services (UNOPS), Secretariat of the Convention on Biological Diversity (S-CBD), UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN), dan World Food Programme (WFP).
Sedangkan mitra-mitra strategis yang mewakili LSM dan lembaga-lembaga penelitian meliputi Center for International Forestry Research (CIFOR), Conservation International (CI), Global Canopy Programme (GCP), World Agroforestry Centre (ICRAF), dan WWF International.
(gen)