INDEF: Menteri Rachmat Gobel Layak Reshuffle

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mei 2015 12:03 WIB
"Ini kasusnya seperti anak yang tertukar, dari kebijakan-kebijakan Kementerian Perdagangan lebih mumpuni di sisi perindustrian," kata Direktur INDEF.
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan beserta Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam konferensi pers pelarangan penjualan minuman beralkohol oleh ritel dan pengecer di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (28/1). (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai Rachmat Gobel yang didapuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Perdagangan layak direposisi (reshuffle) untuk mengisi pos Kementerian Perindustrian.

"Ini kasusnya seperti anak yang tertukar, dari kebijakan-kebijakan Kementerian Perdagangan lebih mumpuni di sisi perindustrian," kata Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati di salah satu diskusi menyoal kinerja politik-ekonomi Jokowi, Jakarta, Sabtu, (17/5).

Enny menambahkan, latar belakang Gobel yang sebagai pengusaha mampu menciptakan atmosfir negara Indonesia sebagai negara yang mandiri secara industri dan tak hanya mampu berdagang. Hal itu membuat kebijakan perdagangan dengan target ekspor yang naik 300 persen dalam lima tahun tak lagi kosong tanpa ketersediaan bahan baku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini diamini pula peneliti Populi Center Nico Harjanto, Gobel dinilai lebih condong punya pemikiran untuk menyediakan bahan baku ketimbang menjadi pemasar bahan baku.

Isu reposisi ini pun telah muncul secara nyata dalam perombakan kabinet Jokowi, Sumber CNN Indonesia mengatakan bahwa Gobel memang sedang dipikirkan untuk mengisi pos Kementerian Perindustrian, menggeser Saleh Husen.

"Direncanakan begitu, Mendag mengisi Perindustrian," katanya.

Mengenai reposisi ini, Baik Gobel hingga Saleh Husen enggan komentar keduanya sepakat untuk memilih bekerja tanpa memikirkan isu perombakan kabinet yang tengah bergulir belakangan ini.

"Kerja saja. Saya dengan Menteri Perindustrian malah sering komunikasi, karena beliau penyedia bahan baku sehingga sinergi selalu dibutuhkan," kata Gobel.

Isu perombakan kabinet memang begitu kencang, hal ini malah ditiupkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK mengatakan perombakan dilakukan untuk mengganti pos-pos yang dinilai kurang optimal dan tak mampu memenuhi target pemerintahan Jokowi-JK.
(gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER