Tak Ingin Kebanjiran Bawang Impor, Mendag Hitung Stok Lokal

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 15:03 WIB
"Saya membuka impor karena demi pemenuhan kebutuhan dan menjaga harga," ujar Mendag Rahmat Gobel.
Sepuluh hari menjelang ramadhan, harga bahan pokok mulai naik diantaranya daging, telur, gula, bawang merah, minyak goreng, ayam, cabai. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengaku masih menghitung ketersediaan dan pasokan cabai serta bawang merah sebelum membuka keran impor. Pasalnya, Rahmat tidak ingin ada kelebihan kuota impor yang akan merugikan petani lokal.

“Saya sudah memerintahkan seluruh atase di daerah untuk memantau kondisi kebutuhan bahan pokok, karena banyak spekulan yang mengendalikan harga dan mempermainkan suplai,” ujarnya dalam diskusi pangan di Cikini, Jakarta, Senin (8/6).

Dia mengungkapkan, Kementerian Perdagangan juga terus memperkuat komunikasi dengan Kementerian Pertanian. Tujuannya untuk memperoleh data terkini mengenai stok pangan dan potensi panen terdekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tadi pagi saja saya sudah tanya stok bawang ke Pak Menteri Pertanian. Kami juga berkoordinasi dengan asosiasi pangan. Contohnya asosiasi pedagang daging sapi bilang ada penaikan harga, tapi faktornya dapat dipahami. Yaitu karena pelemahan rupiah dan minimnya stok,” ungkapnya.

Sementara, terkait rencana pembukaan impor cabai merah dan bawang merah, Rahmat menunggu hasil pantauan para atase di daerah tersebut. Dia tidak ingin sembarangan memberikan izin impor untuk menghindari adanya kelebihan kuota.
Dulu pernah saya tahan impor, tapi jadinya harga cabai merah naik sampai Rp 130 ribu per kg.Rahmat Gobel

“Kami masih hitung dulu berapa kebutuhan yang sebenarnya. Jangan sampai impor melebihi kebutuhan, yang jelas saya membuka impor karena demi pemenuhan kebutuhan dan menjaga harga. Dulu pernah saya tahan impor, tapi jadinya harga cabai merah naik sampai Rp 130 ribu per kg,” jelasnya.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, meski dua bahan pokok tersebut tercatat kekurangan stok, tetapi terdapat beberapa komoditas lain yang mengalami kelebihan stok. Beberapa di antaranya, adalah daging ayam dan telur.

“Kalau untuk daging ayam ada over stock sekitar 17 ribu ton per minggu. Sementara untuk telur ayam ada over stock 120 ton per hari,” ungkapnya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tini Hadad mengatakan, kurangnya stok cabai merah memang membuat harga melonjak. Hal itu dinilai sangat membebani konsumen karena juga membuat harga lain menanjak.

“Jika dilihat dari data Kementerian Perdagangan memang terlihat banyak penaikan. Paling banyak cabai merah, bawang putih, dan gula pasir. Namun kecuali cabai, saya kira yang lain penaikannya masih sesuai batas,” jelas Tini dalam kesempatan yang sama.

Dia mengatakan, pada saat ini terlihat penjual menggunakan kesempatan kurangnya stok cabai merah untuk menaikkan harga. Namun, dia menilai sebaiknya konsumen jangan panik dahulu, karena pemerintah bakal segera memenuhi stok cabai, meski melalui impor.

“Pemerintah sudah menyatakan bakal mengamankan stok. Saya kira konsumen jangan panik dahulu. Kalau kita lebih hati-hati dalam melihat perkembangan yang ada, maka kepanikan bisa diredam. Konsumen juga jangan menyimpan barang dengan masif agar tidak membuat harga naik,” kata Tini. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER