Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian Saleh Husin memperkirakan serapan anggaran kementerian yang dipimpinnya tak akan mencapai 50 persen hingga pertengahan tahun ini. Pembatalan pencairan anggaran sejumlah pos belanja di empat bulan pertama 2015 disinyalir menyebabkan penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian tak berjalan seusai harapan.
"Sebenarnya bisa saja kita serap 50 persen, tapi memang pada dasarnya kementerian kita beda dengan kementerian yang penyerapannya cepat seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, penyerapan kita tak maksimal karena ada beberapa alokasi dana yang tidak jadi diserap pada empat bulan pertama tahun ini," ujar Saleh pasca menghadiri Rapat Kerja Realisasi Anggaran di Gedung DPR, Selasa (9/6).
Salah satu alokasi anggaran yang gagal dicairkan Kemenperin pada Januari-April 2015 antara lain untuk kegiatan bantuan modal pembelian mesin produksi tekstil senilai Rp 100 miliar. Saleh mengatakan pencairan dana tersebut kemungkinan baru bisa dilakukan pada paruh kedua tahun ini mengingat sampai saat ini masih dalam tahap persiapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dana tersebut, lanjut Saleh Husin, Kementerian Perindustrian juga tidak jadi menggelontorkan dana sebesar Rp 153,2 miliar yang seharusnya dialokasikan untuk revitalisasi pabrik gula. Menperin beralasan, PTPN III selaku penerima dana telah menolak tawaran Kemenperin karena sudah mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) dari Kementerian BUMN.
"Sekarang kami sedang pikirkan bagaimana mengalokasikan dana revitalisasi pabrik gula yang tak jadi tersebut. Kami masih butuh waktu untuk pikirkan hal itu," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyerapan anggaran Kemenperin hingga April baru mencapai Rp 377,16 miliar atau 13,74 persen dari total pagu belanja Rp 2,74 triliun. Seharusnya jika kedua program tersebut dijalankan, Kemenperin bisa menyerap anggaran sebesar Rp 630,36 miliar atau sebesar 23 persen dari total alokasi keseluruhan.
Selain itu, penyerapan anggaran pada empat bulan pertama tahun ini juga lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 417,5 miliar atau 14,29 persen dari pagu 2014 yang sebesar Rp 2,92 triliun.
"Kami berharap bisa menyerap banyak di kuartal III dan kuartal IV, karena pengeluaran kita itu kebanyakan sifat pencairannya bertahap. Kita tak bisa main gelontorkan saja dari mulai tahap pelaksanaan, tapi ada tahap-tahap tertentu sebelum dana tersebut dapat digunakan. Semoga hingga akhir tahun anggaran bisa terserap dengan lebih baik," tutur Saleh.
(ags/ded)