Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah bakal menggandeng sedikitnya 15 pesantren di beberapa daerah guna mendongkrak pemanfaatan sumber energi alternatif di Indonesia. Kerjasama itu dilakukan dalam hal pengembangan energi biogas dari kotoran untuk menghasilkan tenaga listrik.
"Kita sedang mencoba sosialisasikan program peningkatan porsi energi baru terbarukan seperti energi matahari, air, biogas. Semuanya basis masyarakat sehingga perlu dukungan masyarakat," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said seperti dikutip dari laman Kementerian, Senin (15/6).
Sudirman mengaku pihaknya telah menetapkan sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi oleh pesantren-pesantren yang menjadi mitra. Salah satunya, jumlah santri harus mencapai minimal 500 orang agar sumber energi yang dapat menghasilkan biogas bisa berjalan optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa menghasilkan biogas, kotoran tersebut harus ditampung lebih dulu di tempat tertutup agar tidak terkena udara terbuka. Dimana setelah 2 minggu kotoran tadi akan menghasilkan gas dan sisanya bisa dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk.
"Dengan karakternya yang banyak tentunya harus libatkan masyarakat. Pemerintah enggak bisa jalan sendiri," tambahnya.
Sebagai informasi, untuk membangun fasilitas pengolahan biogas dengan kapasitas 1.500 orang diperkirakan menelan dana Rp. 600 juta. Dengan adanya kerjasama dengan pesantren ini, diharapkan dapat turut merubah paradigma pesantren dimana sebelumnya dalam posisi “penerima”, menjadi “pemberi” energi baru terbarukan untuk listrik yang dapat dijual kepada PLN.
(gir)