Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) pada tahun ini akan mengakuisisi 60 persen saham PT Rekayasa Industri (Rekind), anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
“Saya kira mungkin sekitar 60 persen (akuisisi sahamnya),” tutur Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman dengan PIHC dan PT Pelni di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu (1/7).
Menurut Dwi, langkah tersebut merupakan salah satu bentuk kerjasama pengembangan kapabilitas di bidang teknis, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, Construction/ EPC) serta operasional dan perawatan (operations and maintaenance/ O&M) antara Pertamina dengan PIHC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerjasama itu sendiri telah ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlaku satu tahun antara kedua belah pihak yang mencakup Kajian Pengambangan Pabrik Petrokimia Berbasis Gas dan Batubara, Kajian Sinergi EPC dan O&M, dan knowledge sharing antara kedua belah pihak maupun dengan afiliasinya.
“Kenapa kami ingin masuk ke situ, karena kami ingin memanfaatkan kemampuan engineering dalam negeri semaksimal mungkin, dalam rangka mengerjakan investasi-investasinya Pertamina,” ujarnya.
Kendati demikian, Dwi masih enggan membocorkan nilai investasi dari aksi korporasi tersebut. Pasalnya, Pertamina masih menunggu hasil valuasi aset dari perseroan yang bergerak di bidang konstruksi, teknik dan pengadaan barang tersebut.
“Kami harapkan proses valuasi (aset) bisa selesai tahun ini,” kata Dwi.
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menambahkan Pertamina tertarik mengakuisisi Rekind karena melihat potensi Rekind yang besar di bidangnya.
"Ada beberapa proyek Pertamina yang dikerjakan Rekind dan hasilnya cukup baik. Kita ingin mengembangkan potensi itu,” tutur Wianda.