Pertamina Siapkan US$ 2,5 Miliar Bangun PLTP Kapasitas 907 MW

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Minggu, 05 Jul 2015 16:06 WIB
PT Pertamina (Persero) akan membangun pembangkit listrik panas bumi (PLTP) berkapasitas 907 megawatt (MW) hingga 2019.
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/7). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) akan membangun pembangkit listrik panas bumi (PLTP) berkapasitas 907 megawatt (MW) hingga 2019. Untuk merealisasikan target tersebut, perusahaan energi pelat merah ini akan investasi sekitar US$ 2,5 miliar.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan aksi korporasi ini juga dalam rangka mendorong pemanfaatan panas bumi nasional yang saat ini masih berada di angka 5 persen dari total sumber daya yang dimiliki.

"Pertamina komit mempercepat pemanfaatan panas bumi dan konsisten menjadi yang terdepan dalam melaksanakan pengembangan panas bumi di Indonesia," ujar Dwi Soetjipto saat meresmikan PLTP Kamojang Unit 5 yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo, Minggu (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi mengungkapkan, Pertamina sendiri telah menempatkan lini bisnis panas bumi sebagai salah satu prioritas proyek strategis sesuai dengan cetak biru (blue print) pengembangan panas bumi hingga 2019. Kendati begitu, mantan Bos PT Semen Indonesia Tbk ini mengatakanmasih banyak hambatan yang harus dihadapi.

“Mengembangkan panas bumi memang tidak mudah dan terbukti kendati Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia dengan 28 ribu MW, baru kisaran 5 persen yang termanfaatkan. Bahkan, di saat investor lain pun tidak banyak tergerak karena berbagai hambatan yang dialami, kami terus berinvestasi di sektor panas bumi salah satunya PLTP Kamojang 5," katanya.

Sebagai informasi, saat ini Pertamina sedang melaksanakan beberapa proyek pengembangan panas bumi. Diantaranya PLTP Kamojang 5 (1x35 MW) dan Karaha (1x30 MW) di Jawa Barat, Ulubelu 3 & 4 (2x55 MW) di Lampung, Lumut Balai 1 dan 2 (2x55 MW) di Sumatera Selatan, Lahendong 5 dan 6 (2x20 MW) dan pembangkit skala kecil Lahendong 2x5 MW di Sulawesi Utara, Sibayak 1x5 MW di Sumatera Utara, Hululais 1 dan 2 (2x55 MW) di Bengkulu, Sungai Penuh 1 (1x55 MW) di Jambi. Pun jika dikalkulasi keseluruhan proyek tersebut memiliki total kapasitas pembangkitan 505 MW dengan investasi sekitar US$2,5 miliar.

Meski sempat molor dari yang dijadwalkan, proyek-proyek tersebut akan mulai beroperasi komersial secara bertahap mulai 2015 hingga 2019. Dengan tuntasnya proyek-proyek tersebut, Pertamina pun akan memiliki kapasitas sebesar 907 MW pada tahun 2019 yang dapat menghemat penggunaan BBM sekitar 43.000 barel setara minyak per hari. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER