Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memperkirakan tahun ini kinerja maskapai penerbangan tidak berjadwal (
charter) akan lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Hal itu disebabkan oleh penurunan harga dan permintaan komoditas minyak, gas, dan barang tambang lainnya.
“Saya belum hitung (berapa penurunan) persisnya tapi kalau saya lihat dari beberapa rekan-rekan operator
charter semester awal ini saja ada lima kontrak yang di
terminate dari perusahaan oil and gas dan tambang,” kata Ketua Maskapai Tidak Berjadwal INACA Denon Prawiratmadja ketika ditemui di Jakarta, Jumat (13/7) malam.
CEO dan pendiri dari PT Whitesky Aviation ini menyebutkan kinerja maskapai
charter sempat jaya seiring dengan tingginya harga dan permintaan komoditas tambang. Bahkan kinerja maskapai tak berjadwal sempat tumbuh dua kali lipat dari 2013 ke 2014. Ketika komoditas tersebut anjlok sejak akhir tahun lalu, perusahaan tambang terpaksa melakukan efisiensi biaya dan salah satunya dengan memutus kontrak dengan maskapai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denon menilai pelaku usaha penerbangan
charter saat ini mulai melakukan diversifikasi usaha, tidak hanya bergantung pada kontrak perusahaan minyak dan pertambangan. Salah satunya dengan merambah usaha penerbangan
charter di Papua.
“Sekarang mulai banyak (maskapai
charter) yang masuk ke Papua karena di sana
market-nya masih kuat dan memang di beberapa daerah membutuhkan jasa transportasi
charter terutama untuk logistik,” kata Denon.
Perusahaannya sendiri akan fokus melakukan diversifikasi dengan memberikan layanan transportasi antar kota menggunakan helikopter (heli
city transport) untuk bisa mencapai target di semester kedua tahun ini.
Selanjutnya, Denon optimistis ke depan maskapai charter tetap bisa bertahan. Untuk itu, pengusaha pesawat charter harus kreatif dalam mengambil ceruk pasar yang tidak dapat digarap oleh maskapai penerbangan berjadwal.
“Kita mencari ceruk yang tidak bisa dijangkau oleh airlines misalnya (penerbangan) di Papua,
medical flight kemudian
heli city transport. Kalau kita main yang sama dengan
airlines ya
airlines sudah menguasai dari mulai pesawat kecil hingga pesawat besar,” tutur Denon.
(gen)