Jakarta, CNN Indonesia -- Perlambatan ekonomi Indonesia di semester I dinilai tidak akan berlanjut ke semester II. Perekonomian diperkirakan membaik, seiring dengan ekspektasi pendapatan yang meningkat dan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di kuartal IV 2015.
Ekonom Senior Bank Standard Chartered Eric Sugandi memprediksi selama masa kampanye Pilkada konsumsi rumah tangga akan mendorong sejumlah sektor tumbuh lebih baik dibandingkan di semester I. Sektor-sektor tersebut adalah manufaktur, perdagangan, hotel dan restauran, transportasi dan komunikasi, serta sektor jasa.
"Kita melihat mudah-mudahan semester ini perekonomian bisa lebih bagus, kalaupun ada proyeksi The Fed akan menaikan suku bunga dan sentimen lainnya," ujar Eric saat ditemui di Bandung, Jumat (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pertumbuhan ekonomi sendiri, Eric memprediksi di kuartal III dan IV perekonomian akan mencapai level 5,2 persen secara tahunan.
Meskipun hingga secara setahun penuh, perekonomian Indonesia diprediksi tidak akan mencapai target pemerintah yang optimis di angka 5,2 persen. Pasalnya, Indonesia dinilai telat memanfaatkan momen pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal awal.
Pada paruh waktu tersebut, pemerintah juga diharapkan melakukan belanja untuk membangun proyek infrastruktur, sehingga bisa menimbulkan efek ganda (
multiplier effect) yang mampu menyerap tenaga kerja.
"Lupakan pertumbuhan di atas lima yang penting pemerintah harus percepat belanja dan bangun infrastruktur apa yang bisa dikerjakan, kerjakan dulu. Kalau untuk
market mereka ekspektasi untuk pertumbuhan di atas 5 persen sepertinya juga susah jadi enggak usah ngasih janji," ujarnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia kuartal II/2015 terhadap kuartal II/2014 (YoY) tumbuh 4,67 persen.
Dari sisi pengeluaran didukung oleh hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97 persen.
(ded/ded)