Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca pelantikan lima menteri kabinet kerja dan Sekretaris Kabinet baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada siang ini, pengamat ekonomi mengingatkan kembali akan pentingnya pemerintah menjaga stok minyak.
Penambahan stok minyak milik pemerintah di tengah anjloknya harga minyak dunia dinilai berguna sebagai modal mengamankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan.
Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Akhmad Syahroza mengimbau kabinet kerja jilid II membuat strategi baru impor minyak. Dia menghitung, dengan asumsi harga minyak dunia tahun depan yang diprediksi masih akan berada di bawah US$ 70 per barel, sudah saatnya pemerintah menambah stok minyak untuk menutupi kebutuhan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya yang lebih pusing itu di hilir karena kita impor minyak pakai dolar tapi dijual pakai rupiah. Sekarang tinggal pintar-pintarnya pemerintah dan PT Pertamina (Persero) untuk menetapkan waktu kapan membeli dan menambah stok di tengah rendahnya harga (minyak)," ujar Akhmad kepada CNN Indonesia, Rabu (12/8).
Berangkat dari hal itu, ia pun berharap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di bawah Darmin Nasution bisa menaungi Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Pertamina untuk membahas bersama pembelian minyak impor tersebut.
"Kalau berjalan baik, saya kira pemerintah masih bisa sedikit bernafas dan mengamankan pasokan karena memiliki stok yang banyak," jelasnya.
Selain melantik Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian yang baru, lima menteri lain yang juga dilantik Jokowi di Istana Negara, Jakarta siang ini adalah:
1. Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
2. Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengganti Indroyono Soesilo.
3. Thomas T. Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggusur Rahmat Gobel.
4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menggantikan Andrinof Chaniago.
5. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menggeser Andi Widjajanto.
Sementara jabatan Menteri ESDM yang disebut Akhmad masih dipegang oleh Sudirman Said, dan kursi Menteri Keuangan masih diduduki Bambang P.S. Brodjonegoro.
(gen)