Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said berkeras akan menjalankan program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) meski Menteri Koordinator bidang Maritim, Rizal Ramli meminta kapasitasnya dipangkas.
Pernyataan Sudirman ini menanggapi celoteh Rizal Ramli yang menyatakan akan mengevaluasi ulang target kapasitas terpasang pembangkit yang dinilai terlalu optimistis itu.
"Jadi sebetulnya secara persiapan kita optimis, cuma tantangannya adalah proyek manajemen yang ada. Kalau kita bicara soal (masalah) tanah mengenai perizinan makanya sekarang kita coba," ujar Sudirman di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamis (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman mengungkapkan, konsistensi pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW tak lepas dari telah ditekennya kontrak penjualan tenaga listrik (power purchase agreement/PPA) oleh PT PLN (Persero) tahun ini yang ditargetkan mencapai 10 persen atau berkisar 3.500 MW.
Ia pun meyakini dengan persiapan yang lebih baik, besaran PPA oleh PLN bisa mencapai 15 ribu MW pada tahun depan.
"Kalau evaluasi, kita akan lakukan terus menerus dan mencari cara bagaimana target itu terpenuhi. Karena target itu kan angka yang dibutuhan, bukan sesuatu yang datang begitu saja (melainkan) berdasarkan listrik yang dibutuhkan 5 tahun kedepan," tuturnya.
Sebelumnya, dalam sambutannya di acara Serah Terima Jabatan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengatakam akan melakukan revisi terhadap target pembangkit listrik 35 ribu MW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di awal pemerintahannya. Ini dilakukan lantaran target tersebut dinilai tak realistis jika melihat kondisi perekonomian yang sedang melemah belakangan ini.
Terlebih dengan adanya tambahan proyek carry over PLN sebesar 7 ribu MW, Rizal menganggap proyek tersebut sangat sulit untuk diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
"Saya akan minta menteri ESDM dan DEN (Dewan Energi Nasional) untuk lakukan evaluasi ulang mana yang masuk akal. Jangan kasih target terlalu tinggi supaya kita realistis juga" kata Rizal
(ags)