Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas kendati memiliki kecenderungan untuk bergerak fluktuatif pada Selasa (18/8) karena kekhawatiran pergerakan rupiah yang labil akibat dari devaluasi yuan.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan berada pada rentang
support 4.544-4.572 dan resisten 4.605-4.621. Menurutnya, laju IHSG berada di atas area target
support 4.475-4.500, namun gagal mendekati area target resisten 4.605-4.615.
Ia menilai, meski mampu berakhir di zona hijau, namun hanya tipis. Hal itu, lanjutnya, membuat masih adanya potensi pembalikan melemah jika sentimen yang ada tidak kuat memberikan sentimen positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“
Open gap di level 4.572-4.619 belum tertutup sempurna meski terjadi kenaikan. Tentunya kami masih berharap laju IHSG dapat kembali naik meski tipis. Meski demikian, tetap mewaspadai masih labilnya penguatan yang terjadi serta cermati sentimen yang akan muncul,” jelasnya dalam riset, dikutip Selasa (18/8).
Terkait perdagangan sebelumnya, ia menilai masih labilnya penguatan IHSG membuat pergerakan variatif sepanjang perdagangan di akhir pekan. Saat itu, IHSG dibuka melemah dan bertahan hingga akhir sesi 1.
“Padahal sebelumnya laju bursa saham AS dan Eropa mulai berbalik menguat. IHSG pun tidak terlalu merespons kondisi pada bursa saham AS dan Eropa sebelumnya,” katanya.
Ia menilai kekhawatiran akan devaluasi yuan berpeluang berlanjut yang dapat mengganggu laju rupiah telah memicu pelaku pasar kembali pasang jual. Akibatnya, kata Reza, tentu membuat IHSG kembali melemah. Harapan akan pembalikan arah pun kembali menjadi sirna.
“Bahkan adanya pidato Presiden jelang libur panjang pun tidak banyak memberikan sentimen positif, meski dalam pidato tersebut disampaikan asumsi-asumsi RAPBN 2016 yang cukup optimis. Entah direspon terlalu optimisnya asumsi-asumsi RABN 2016 yang digunakan atau belum diresponnya pidato Presiden karena belum dapat memberikan kepercayaan pasar, yang jelas kondisi pasar pada akhir pekan kemarin hanya bergerak tipis,” jelasnya.
Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Irmawati Amran mengatakan pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir diwarnai volatilitas yang tinggi. “Setelah sebelumnya IHSG sempat mengalami pelemahan di dua hari pertama pekan ini masing-masing sebesar 2,66 persen dan 3,10 persen, laju IHSG berhasil rebound di dua hari menjelang akhir pekan ini 2,34 persen dan 0,02 persen hingga akhirnya ditutup menguat di akhir pekan ini di level 4.585,39 poin,” ujarnya dalam keterangan resmi.
(gir/gir)