Menteri ESDM Berkukuh Minta Dana Pendamping dalam APBN 2016

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 16:39 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said masih berharap Komisi VII DPR menyetujui permintaan tambahan dana pendamping dalam APBN 2016.
Menteri ESDM Sudirman Said. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkukuh akan mengusulkan dana pendamping atau matching fund dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Selain untuk membiayai proyek infrastruktur bidang energi yang macet, dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan energi baru terbarukan yang saat ini tengah digenjot pemerintah.

"APBN 2016 sedang dalam proses dan pemerintah sudah mengajukan itu (matching fund). Salah satu resources (sumber) yang bisa dipakai adalah dari Kementerian sendiri, lalu ada dari dana alokasi khusus yang akan diarahkan ke daerah, satu lagi PMN (Penanam Modal Negara) melalui BUMN," ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Rabu (19/8).

Terkait usulan matching fund, Sudirman mengatakan saat ini instansinya masih melakukan diskusi dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selaku mitra kerja pemerintah dalam hal penyusunan anggaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari hal tersebut, mantan pimpinan divisi pengadaan minyak PT Pertamina (Persero) ini pun berharap DPR memberi lampu hijau terkait wacana pengalokasian matching fund. Meski begitu, Sudirman masih enggan memastikan dari pos mana alokasi dana itu diperoleh.

"Kalau pun tidak terjadi, kami akan tetap perjuangkan. Karena ini untuk jangka panjang," tuturnya.

Salahi Aturan

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Yudha mengaku belum mengetahui ihwal wacana pengalokasian matching fund yang akan diusulkan dalam Rancangan APBN 2016. Akan tetapi, Satya mengisyaratkan bahwa pengalokasian matching fund dalam RAPBN 2016 merupakan konsep yang menyalahi aturan.

"Kalau konsep matching fund itu berupa pinjaman atau bantuan, saya kira tidak cocok karena uang yang dipakai itu dari APBN. Toh Kementerian ESDM juga bukan bank, kan? Kalau saya malah mengusulkan ada konsep cost recovey seperti di migas untuk pengembangan energi baru atau panas bumi," kata Satya.

Di berbagai negara, konsep matching fund digunakan untuk membantu sejumlah perusahaan dalam rangka menyelesaikan proyek-proyek strategis yang macet akibat masalah pendanaan. Di mana konsepnya sendiri berbentuk pinjaman lunak yang dananya diambil dari anggaran belanja negara. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER