Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi milik negara, PT PP (Persero) Tbk akan menerbitkan saham baru (
rights issue) sebesar Rp 1,9 triliun pada tahun depan. Aksi korporasi ini dilakukan guna menjaga penguasaan saham pemerintah tetap 51 persen jika usulan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2 triliun dikabulkan DPR.
Presiden Direktur PT PP Bambang Triwibowo menjelaskan suntikan modal itu nantinya untuk menambah pendanaan sejumlah proyek pelabuhan, jalan tol, dan kereta cepat.
Di bidang pelabuhan, jelas Bambang, PP akan melakukan pengembangan dan pembangunan pelabuhan kawasan industri Kuala Tanjung dan pelabuhan multiguna terminal Kuala Tanjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk proyek jalan tol, Bambang menuturkan perseroan juga terlibat dalam pembangunan ruas tol Balikpapan-Samarinda, ruas tol Pandaan-Malang, ruas tol Manado-Bitung, ruas tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi, ruas tol Batang-Semarang serta enam ruas tol dalam kota Jakarta.
"Tak hanya itu, tahun depan kami juga terlibat dalam proyek Kereta Cepat (High Speed Train) Jakarta-Bandung," tuturnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (27/8).
Dalam proyek kereta cepat ini, lanjut Bambang, PP akan memiliki saham sekitar 5 persen, dengan nilai investasi sebesar Rp 3 triliun.
Apabila usulan PMN diluluskan DPR, Bambang berharap bisa meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan proyek berskala besar di bidang infrastruktur.
"PMN bisa memperkuat permodalan sehingga dapat me-leverage kemampuan pendanaan Perseroan," ujar Bambang.
Bambang memproyeksi pendapatan perseroan akan memiliki
Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19 persen selama lima tahun. Apabila PNM ditolak, CAGR PP kemungkinan hanya 14 persen.
(ags)