China Ingatkan Jepang Tak Bermanuver di Proyek Kereta Cepat

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 17:40 WIB
Jika butir usulan yang diajukan Jepang masuk dalam pertimbangan penilaian, hal tersebut dinilai akan merugikan proposal milik China.
Kereta cepat Jepang Shinkansen. (Dok. Wikimedia/Andreateletrabajo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China meminta pihak Jepang sebagai pesaing tunggalnya dalam uji kecantikan (beauty contest) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk menghormati proses evaluasi proposal yang tengah dilakukan Pemerintah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh utusan pemerintah China melalui Duta Besarnya untuk Indonesia Xie Feng.

Feng pada Jumat (28/8) siang mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta. Ia meminta tidak ada usulan tambahan apapun dalam proposal pengajuan tender proyek kereta cepat selama proses evaluasi berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Termasuk komitmen percepatan pembangunan dan pembiayaan yang disampaikan utusan khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/8) lalu.

Feng menilai evaluasi tersebut saat ini masih dilakukan oleh konsultan independen Boston Consulting Group (BCG). Jika butir usulan yang diajukan oleh pihak Jepang masuk dalam pertimbangan penilaian, maka hal tersebut dinilainya tidak adil dan membuat proposal yang diajukan China menjadi tidak menarik.

Kalaupun pemerintah Indonesia mempertimbangkan komitmen terbaru dari Jepang, Feng meminta negaranya diberikan kesempatan yang sama sekaligus meminta waktu pengumuman proyek akan mundur dari semula yang ditetapkan pada Senin (31/8) mendatang.

"Kami harap semua pihak menghormati aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Cukup satu kali studi kelayakan. Tidak ada lagi yang lain," ujar Feng, Jumat (28/8).

Sebagai informasi, pada Rabu (26/8) kemarin Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengirim utusannya, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi untuk menemui Presiden Joko Widodo terkait usulan tambahan dalam proposal proyek kereta cepat.

Tambahan tersebut adalah percepatan waktu pembangunan yang lebih cepat dari tawaran sebelumnya, yakni lima tahun serta transfer teknologi yang mereka miliki.

Menanggapi usulan sang pesaing, Feng merasa percaya diri. Ia mengatakan proposal proyek yang diajukan oleh negaranya merupakan yang terbaik.

"Yang bisa saya tegaskan adalah, China punya proposal proyek kereta cepat terbaik. Saya punya rasa percaya diri penuh atas itu," ujar Feng. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER