Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah bakal memperluas bidang usaha yang berhak menerima fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi mengejar target pencairan kredit tersebut sebesar Rp 11 triliun sampai akhir tahun.
Angka itu menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution masih jauh dari target awal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 30 triliun. Namun, untuk bisa mencapai Rp 11 triliun pun diperlukan upaya lebih dengan memperluas kelompok usaha yang berhak menerimanya.
Darmin mencatat, sampai saat ini empat bank yang ditunjuk pemerintah sebagai agen pencairan KUR belum optimal dalam menjalankan tugasnya. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk disebutnya sebagai bank yang paling banyak mencairkan KUR yaitu Rp 3 triliun dari alokasi Rp 21,4 triliun, kemudian PT Bank Mandiri Tbk baru mencairkan Rp 349 miliar dari alokasi Rp 3,2 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi ketiga ditempati PT Bank Negara Indonesia Rp 159 triliun dari alokasi Rp 3,2 triliun, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sama sekali belum mencairkan KUR dari alokasi yang ditugaskan pemerintah Rp 2,2 triliun.
“Permintaan beberapa bank ini adalah supaya mereka bisa mencairkan KUR ke seluruh sektor, bisa pertanian, industri, perikanan, pariwisata, industri kreatif,
e-commerce, yang penting produktif. Dengan demikian sampai akhir tahun realisasinya akan mencapai hampir Rp 11 triliun,” ujar Darmin di Istana Kepresidenan, Senin (5/10).
KUR Untuk TKISelain para pengusaha skala kecil dan menengah, mantan Gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan pemerintah akan memfasilitas usulan pemberian KUR bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ingin berusaha.
“Intinya bagaimana memfasilitasi tenaga kerja kita yang membutuhkan kredit. Karena faktanya mereka justru pinjam kredit ke bank-bank asing di negara tempatnya bekerja dengan bunga yang relatif besar. Atau bisa juga yang sudah pulang ke tanah air, daripada balik lagi jadi TKI dia bisa meminjam untuk usaha,” tegasnya.