Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah meminta konsultan independen untuk membuat kajian profesional untung-rugi rencana pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela jika dilakukan dengan konsep fasilitas pengolahan gas alam cair terapung (
floating liquefied natural gas/FLNG) atau fasilitas pengolahan LNG darat (
land based LNG).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menjelaskan konsultan independen yang akan ditunjuk pemerintah nantinya merupakan konsultan kedua yang akan mengkaji keekonomian blok Masela milik Inpex Masela Ltd dan Shell.
Amien menuturkan pada 2009 diketahui cadangan gas Blok Masela adalah 2,5
million tons per annum (MTPA), namun setelah 2013-2014 dilakukan pengeboran tentu tambahan cadangannya jauh lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tetapi konsultan baru nanti bukan diminta menghitung cadangan terkini, pemerintah akan meminta mereka mengkaji alternatif
on shore seperti ini,
off shore seperti ini,” ujar Amien di Jakarta, Kamis (8/10).
Dua opsi tersebut menurut Amien harus dikaji secara komprehensif oleh konsultan independen satu per satu.
“Kemudian mereka harus mengajukan rekomendasi profesional kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). SKK Migas masih mematangkan TOR yang harus mereka kerjakan nanti,” ujar Amien.
Sementara Menteri ESDM Sudirman Said berharap dalam waktu dua bulan ke depan, kajian yang dibuat konsultan independen bisa selesai dan dipublikasikan oleh pemerintah secara terbuka.
“Pendekatan kami adalah mencari solusi profesional. Sehingga bisa mengurangi suara bising dan kontroversi agar masyarakat mendapat informasi yang sehat. Mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa dijelaskan,” tegas Sudirman.
(gen)