Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui usulan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 9,16 triliun kepada empat lembaga keuangan yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.
Jika dirinci PMN tersebut masing-masing diberikan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp 1 triliun, PT Geo Dipa Energi Rp 660 miliar, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 3,5 triliun.
Sementara untuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) DPR memutuskan menyuntik modal melalui PMN sebesar Rp 4 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin LPEI berperan sebagai pembiyaan ekspor sehingga kinerja ekspor Indonesia bisa lebih baik di tengah pelemahan rupiah," ujar Wakil Ketua Banggar Said Abdullah di Jakarta, Senin (12/10).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF, Raharjo Adi Susanto menjelaskan dengan suntikan PMN tersebut, perseroan akan melanjutkan pembiayaan program satu juta rumah melalui bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Kami akan tetap meneruskan pembiayaan program satu juta rumah," ujar Raharjo.
Sebelumnya, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menyetujui usul Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 34,32 triliun kepada 24 BUMN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro mengatakan usulan PMN tersebut sangat bermanfaat bagi BUMN guna menyehatkan modal perseroan. Imam memastikan usulan suntikan PMN tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja BUMN dan bukan menutup kerugian perusahaan.
"Melakukan leverage tidak untuk menutup kerugian. Untuk memperbaiki modal kerja, sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih kompetitif di market," ujar Imam dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Senin (12/10).
(gir/gir)