BKPM: Investasi Kuartal III Tumbuh 17% Meski Ekonomi Melambat

Irene Inriana & Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 17:12 WIB
BKPM optimistis realisasi investasi tahun ini menembus Rp530 triliun atau melampaui target Rp519,5 triliun.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan investasi sebesar Rp140,3 triliun pada kuartal III 2015, naik 17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp119,9 triliun.

Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat mendominasi investasi kuartal III, dengan menyumbang sebesar Rp92,5 triliun atau naik 34,1 persen. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp47,8 triliun atau naik 34,7 persen dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan  realisasi investasi selama sembilan bulan tahun ini sudah mencapai 77 persen dari target sebesar Rp 519,5 triliun.  Secara nominal, total investasi yang terjadi di Indonesia selama Januari-September 2015 telah mencapai Rp400 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan lokasi investasi, Franky mengaku senang karena penanaman modal di luar Pulau Jawa mengambil porsi 43,6 persen dari total investasi nasional atau sebesar Rp180,7 triliun. Hal ini diklaim Franky sebagai keberhasilan pemerintah melakukan pemerataan pembangunan.

"Salah satu visi dari pemerintah adalah pemerataan pembangunan atau orientasi pembangunan yang Indonesia Sentris. Kenaikan proporsi investasi di luar Jawa merupakan salah satu indikator pemerataan yang diharapkan mulai terjadi,” ujar Franky.

Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Azhar Lubis menjelaskan PMA dan PMDN paling besar berada di sektor listrik, gas dan air, yakni sebesar Rp19,1 triliun atau 13,6 persen dari investasi nasional. Realisasi ini dinilai Azhar selaras dengan program pemerintah menambah pasokan listrik yang disambut baik oleh swasta.

Investasi di sektor telekomunikasi menyusul dengan jumlah modal yang telah ditanam sebesar Rp15,4 triliun atau berkontribusi 11 persen. Berikutnya adalah investasi di sektor pertambangan sebesar Rp14,1 triliun (10 persen), sektor industri kimia dasar dan farmasi sebesar Rp12,3 triliun (8,8 persen), perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp11,4 triliun (8,1 persen), dan  sisanya 48,5 persen modal ditanam di sektor lainnya.

Berdasarkan asal negara, investor asal Singapura memimpin investasi di Indonesia pada kuartal III, dengan jumlah modal yang ditanam sebesar US$1,2 miliar atau 16,2 persen. Mengekor di belakangnya Jepang sebesar US$ 900 juta (12,2 persen) dan Belanda US$500 juta (6,8 persen). Berikutnya investor asal  Malaysia, China, dan negara-negara lainnya.

Soal serapan tenaga kerja, BKPM menyatakan sebanyak 373.560 orang memperoleh pekerjaan dengan adanya investasi pada kuartal III 2015. Angka tersebut lebih besar dibandingkan realisasi penyerapan tenagag kerja kuartal III 2014 yang sebanyak 349.377 orang.

Secara kumulatif, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 mencapai Rp400 triliun, naik 16,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp342 triliun. Untuk PMDN terkumpul Rp133,2 triliun, naik 16,4 persen, sedangkan PMA mencapai Rp266,8 triliun atau tumbuh 16,9 persen.

Tercatat, sebanyak 1,05 juta orang mendapatkan pekerjaan menyusul investasi yang terjadi pada Januari-September 2015. Jumlah penyerapan tenaga kerja itu meningkat 10,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 960.336 orang.

"Realisasi investasi Januari-September sudah mencapai 77 persen dari target investasi tahun 2015 yang sebesar Rp519,5 triliun dan berkontribusi menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja merupakan hal yang patut disyukuri," kata Franky.  

Pasalnya, lanjut Franky, investasi mengalami akselerasi di tengah perlambatan ekonomi. Menurutnya, hal ini memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental ekonomi dan politik Indonesia, serta prospek pertumbuhan ekonomi ke depan dapat terjaga dengan baik.

Berdasarkan pencapaian itu, Franky Sibarany optimistis target investasi tahun ini sebesar Rp519,5 triliun akan terlampaui. "Bahkan sepertinya kita jadi menyentuh angka Rp 530 triliun di akhir tahun," tuturnya. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER