Indonesia Butuh Duit US$ 22 Miliar untuk Infrastruktur Gas

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 08:59 WIB
Minimnya infrastruktur gas bumi di luar Jawa, Sumatera, dan sebagian Kalimantan membuat pemanfaatan gas sebagai sumber energi belum merata di Indonesia.
Minimnya infrastruktur gas bumi di luar Jawa, Sumatera, dan sebagian Kalimantan membuat pemanfaatan gas sebagai sumber energi belum merata di Indonesia. (Dok. Pertagas).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pemerintah membutuhkan investasi sebesar US$ 22 miliar untuk membangun infrastruktur gas bumi sampai 2019 mendatang. Minimnya infrastruktur gas bumi di luar Jawa, Sumatera, dan sebagian Kalimantan membuat pemanfaatan gas sebagai sumber energi belum merata di Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mencatat rincian kebutuhan investasi tersebut diantaranya adalah untuk membangun jalur pipa penyalur gas US$ 8,5 miliar, pencairan dan regasifikasi gas US$ 8 miliar, infrastruktur elpiji US$ 1 miliar, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) US$ 400 juta, dan pembangunan city gas sebesar US$ 2,5 miliar.

Menurut Wiratmaja, Indonesia memiliki cadangan gas yang tersebar di beberapa wilayah namun belum dimanfaatkan akibat terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan antara pusat produksi dengan pengguna gas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Untuk meningkatkan minat investor berbagai cara sudah dilakukan pemerintah dan akan terus dilakukan seperti, penyederhanaan izin dan kemudahan-kemudahan. Saat ini kami sedang menyelesaikan regulasi yang menarik bagi investor agar tertarik menanamkan investasinya di Indonesia,” ujar Wiratmaja dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis (29/10).

Ia menilai, pembangunan infrastruktur gas bumi mutlak diperlukan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan gas bumi yang diperkirakan pada 2019 mendatang akan mencapai 9,348 MMSCFD atau naik 110 persen dari kebutuhan saat ini.

Dalam Master Plan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi, pada 2018 mendatang kebutuhan Jaringan Transmisi dan Distribusi Pipa Gas Bumi meliputi: Sumatera pipa transmisi sepanjang 1.661,3 kilometer (km) dan pipa distribusi sepanjang 843 km, Jawa 1.654 km transmisi, 1.224,15 km distribusi.

Sementara di Kalimantan dibutuhkan 1.975 km transmisi, 302 km distribusi. Sulawesi 854 km transmisi, 100 km distribusi. Natuna Timur 1.414 km transmisi dan untuk Maluku serta Papua diperlukan jaringan pipa distribusi sepanjang 244 km. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER