Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) Heru Pambudi berharap penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) naik signifikan bersamaan dengan digelarnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di sejumlah wilayah pada Desember 2015.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 (APBN-P 2015) penerimaan CHT ditargetkan sebesar Rp 139,11 triliun.
“Biasanya, dalam pilkada serentak terjadi peningkatan konsumsi untuk merokok. Kalau kita kumpul-kumpul itu biasanya, untuk mengisi kekosongan, kita mengisinya dengan merokok,” tutur Heru ketika ditemui di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ajang Pilkada, lanjut Heru, rencana kenaikan cukai sekitar 11 persen pada tahun depan juga diyakini bakal menjadi salah satu pemicu kenaikan setoran cukai rokok dalam dua bulan ke depan.
Pasalnya, jelas Heru, pengusaha sudah bisa memesan pita cukai lebih awal untuk kebutuhan tahun depan, seperti diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20 Tahun 2015 tentang Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai yang Melaksanakan Pelunasan Dengan Cara Pita Cukai.
"Logikanya,dengan kenaikan cukai tahun depan, mereka (perusahaan rokok) akan memesan pita (cukai) dengan tarif 2015 karena tarif cukai 2016 akan naik," ujarnya.
Kendati demikian, Heru memperkirakan konsumsi rokok pada tahun ini akan turun sekitar 1 persen dibandingkan dengan konsumsi pada tahun lalu.
“Tahun ini kan belum selesai, kita menunggu pilkada itu apakah betul-betul bisa mendongkrak konsumsi rokok atau tidak,” ujarnya.
(ags)