Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan World Wide Fund (WWF) Indonesia bekerjasama dalam proyek percontohan perbankan berkelanjutan. Proyek ini bertujuan mendukung persiapan kompetensi bank untuk mencapai salah satu sasaran dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia periode 2014-2019 yaitu kemampuan organisasi dalam mengelola aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam mengambil keputusan bisnis.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengungkapkan proyek ini diikuti oleh delapan bank yang mewakili 46 persen aset perbankan nasional. Kedelapan bank tersebut antara lain PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank BRI Syariah, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia, dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
“Nanti akan diikuti gelombang berikutnya oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya yang juga akan bersama-sama mengimplementasikan sustainable finance (pembiayaan berkelanjutan),” tutur Muliaman di Jakarta, Senin (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembiayaan yang berkelanjutan, lanjut Muliaman adalah pembiyaan yang berbasis ramah lingkungan dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (
sustainable development goals /SDG). Misalnya, perbankan menyalurkan pembiayaan pada kegiatan usaha yang dilakukan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan atas kegiatan usaha yang dijalankan.
“Perusahaan yang merusak lingkungan tentunya akan sulit mendapatkan pembiayaan,” ujarnya.
Selain itu, melalui program ini perbankan diharapkan juga bisa meningkatkan porsi pembiayaan pada sektor-sektor prioritas yang memiliki efek
multiplier tinggi bagi pembangunan, misalnya sektor energi, infrastruktur, industri pengolahan, pertanian, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
CEO WWF Indonesia Efransjah mengungkapkan melalui komitmen bank dalam mengelola dan menerapkan aspek LST, bank turut andil dalam meningkatkan profil kinerja perusahaan di Indonesia.
“Selain menjadikan dirinya (bank) sebagai bagian dari industri perbankan yang berkelanjutan, bank juga akan memiiki kekuatan untuk mendorong perusahaan kliennya menerapkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola ini dalam proses bisnis mereka (perusahaan klien) secara menyeluruh,” ujar Efransjah.
Selanjutnya, OJK bersama WWF akan mendampingi kedelapan bank pelopor untuk mulai menerapkan keuangan berkelanjutan secara sistematis, salah satunya pada sektor kelapa sawit. Proyek ini akan berjalan secara 1,5 tahun yang dimulai pada Januari 2016.
Ditemui terpisah, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan program ini merupakan komitmen BRI dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Ke depannya, BRI akan terus menginformasikan pentingnya aspek lingkungan dalam mengelola usaha kepada nasabahnya yang sebagian besar berasal dari sektor UMKM.